Sejoli Tewas Terbakar di Dalam Kamar Mandi dengan Posisi Bertumpuk, Begini Kondisinya
Dua sejoli yang menjadi penghuni kos, Bambang dan Yana, mengalami luka bakar di sekujur tubuh dan mengakibatkan keduanya meninggal
Sebuah kamar kos-kosan terbakar di Jalan Bung Tomo No 5X, Banjar Margajati, Pemecutan Kaja, Denpasar Barat, Senin (17/12) pukul 23.30 Wita.
Dua sejoli yang menjadi penghuni kos, Bambang dan Yana, mengalami luka bakar di sekujur tubuh dan mengakibatkan keduanya meninggal dunia.
Kedua korban ditemukan di dalam kamar mandi dengan posisi tertumpuk.
Bambang berada di bawah dan Yana berada di atas dengan posisi kepala berada di utara dan kaki di selatan.
• Lebih dari 40 Tahun Identitas Disembunyikan, Gempar Soekarnoputra Pernah Jadi Tukang Es
Yana mengalami luka bakar di sekujur tubuh dan meninggal di tempat.
Bambang juga mengalami luka bakar parah dan sempat dilarikan ke RSUP Sanglah, Denpasar. Namun meninggal dalam perjalanan.

Kamar kedua dari lima kamar yang diketahui dihuni korban kebakaran pun habis tak tersisa.
Kamar berukuran 3x3 dengan kamar mandi di dalamnya tampak seluruhnya berwarna hitam.
Tidak ada barang-barang korban yang selamat dari peristiwa nahas tersebut.
Putu Sarjana (56), pemilik kos-kosan, saat ditemui di TKP mengaku tidak berada di kos-kosan saat peristiwa terjadi.
• Tiga Mobil Terbakar di Jalan Kramat Sentiong Saat Pengecatan Duco
Namun, diketahui ada ditemukan sebuah botol bensin yang berada di dalam kamar korban, tepatnya di dalam kamar mandi.
"Iya ditemukan botol kaca bensin di dalam kamarnya. Ada asumsi kalau bunuh diri, tapi pastinya kita kan gak tahu," kata Sarjana, Selasa (18/12) pagi.
Pasangan sering berantem
Pasangan Bambang dan Yana telah tinggal di kos tersebut kurang lebih satu tahun.
Keduanya diketahui sering ada masalah.
"Jika dilihat dari kesehariannya sering cekcok, tapi kurang tahu masalahnya apa. Mungkin masalah ekonomi, tidak tahu pastilah,” tuturnya.
Sebelum kejadian, ia juga mendengar adanya masalah dan cekcok di antara kedua korban.
"Memang menurut tetangganya kemarin dengar ribut-ribut mungkin saja sih dari situ. Cuma si Yana ini baik kok orangnya, perempuan ini baik sering membantu," jelasnya lagi.
Menurut Sarjana, sebelumnya Bambang pernah merusak fasilitas kos yang berada di sekitar TKP.
“Tiga bulan yang lalu, dia ada pernah rusak barang di sini, sambil mabuk. Tapi dia juga sih yang perbaiki. Pernah juga kelahi sama kakak kandungnya. Mereka tinggal setahun lebih, tapi kalau bayar kos-kosan, ya tidak bermasalah," katanya mengisahkan.
Dalam kesehariannya, Bambang disebutkan kerja serabutan.
"Kerja apa saja bisa. Dia pernah bantu saya bangun rumah di depan, terus pernah ngelas juga bisa. Cuma ya gitu, ogah-ogahan," jelas Sarjana yang memiliki total 22 kamar kos di sekitar TKP.
Sementara itu, tetangga kamar korban, Sunarsih (60), yang kamarnya tepat berada di samping kamar korban kebakaran mengaku kaget saat terdengar suara ledakan.
"Sekitar setengah sebelas itu, saya dengar suara ledakan mungkin tv nya meledak baru saya bangun. Tapi belum tahu kalau ada kebakaran, pas disemprot air dan kena badan saya baru sadar ada kebakaran di kamar Yana. Sedih sekali lihat kasur Yana terbakar. Waktu itu saya saya baru minum obat jadi tidak tahu apa," ujarnya menceritakan kronologi.
Ditanya, apakah ada korsleting listrik sehingga terjadi kebakaran, dirinya menyanggah.
Dia justru menuturkan perihal pertengkaran kedua pasangan itu, sore kemarin.
"Dia bertengkar sama laki-laki itu. Biasa dua-duanya cekcok saya dengar. Tapikan biasa, kita tetangga gak mau ikut campurlah," kata dia.
Dari informasi yang diketahuinya, korban sudah tinggal selama setahun di kosan tersebut.
Sementara status hubungan antara keduanya sejauh ini tidak diketahui.
"Tidak tahu hubungan suami istri apa nggak. Mereka sudah setahunan di sini, saya baru beberapa bulan," ungkapnya.
Ia juga menilai Yana adalah orang baik. Dia biasa masak dan makan bersama.
Kadang, Sunarsih yang dipanggil Mbah itu menggunakan peralatan masak korban untuk memasak.
"Orangnya baik, pernah saya sakit, dia antar saya berobat ke mana-mana naik sepeda motor. Orang saya gak bisa jalan tiga bulan waktu itu, baik dia," kenang Sunarsih.
"Dua hari yang lalu masih makan bareng, terus berantem sama suaminya, sempat dia tidur di hotel. Kemarin sore itu yang saya dengar ada cekcok. Tapi setelah itu gak ada suara lagi," bebernya.
Sunarsih dan empat penghuni kos lainnya pun mengakui dijadikan saksi di kepolisian terkait peristiwa kebakaran tersebut.
Korban Sempat Beli Bensin Botolan
Kapolsek Denpasar Barat, AKP Johannes Widya Dharma Nainggolan, saat dikonfirmasi perihal kejadian kebakaran di Jalan Bung Tomo 5X mengatakan pihaknya menemukan ada botol kaca bekas bensin di dalam kamar kos tersebut.
"Iya benar, ada botol kaca bekas bensin itu ditemukan di dalam kamarnya. Diketahui dia beli bensin jam 23 dan jam 23.15 itu kamarnya sudah terbakar," kata Johannes, Selasa (18/12) malam.
Namun polisi belum bisa memastikan betul apakah itu merupakan tindakan bunuh diri atau ketidaksengajaan sehingga menyebabkan kebakaran.
"Kita belum bisa pastikan. Itukan nanti labfor yang mengungkapkan. Dari mana apinya, di mana posisi korbannya, siapa yang didekat api, nanti kalau sudah ada hasil labfor baru bisa kita simpulkan," ungkapnya.
"Kita juga belum bisa duga, bisa ada dua kejadian, apa awalnya cuma berantem terus lalai sehingga kebakaran atau memang karena faktor sengaja itu," tambahnya.
Polisi telah memeriksa empat saksi yang berada di sekitar kosnya.
“Diketahui identitas keduanya yakni Yana (35) dan Bambang yang belum diketahui secara pasti umurnya,” kata Kapolsek.
"Lelaki asal Banyuwangi dan perempuan dari Bandung. Kedua pasangan ini pasangan kumpul kebo istilahnya, statusnya bukan suami-istri. Jadi yang perempuan ada suaminya di Bandung, anaknya satu yang dirawat bapaknya," imbuhnya.
Sehari-hari, Bambang bekerja sebagai tukang atau buruh sementara perempuan tidak memiliki pekerjaan. (*)
Penulis: Busrah Ardans