Ini Janji Prabowo Subianto di Depan Pengusaha Tionghoa Kalau Memenangi Pilpres 2019

KETUA Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku ada yang baru ia sadari ketika sudah pensiun dan akan mencalonkan diri menjadi presiden.

tribunnews
Prabowo Subianto. 

KETUA Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku ada yang baru ia sadari ketika sudah pensiun dan akan mencalonkan diri menjadi presiden.

Menurut Prabowo Subianto, jika ia menyadarinya sejak masih aktif di TNI maka kemungkinan ia sudah menjadi presiden.

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto baru-baru ini menghadiri acara makan malam dan ramah tamah bersama para pengusaha Tionghoa di Super Ballroom Suncity, Gedung Lindeteves, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Jumat (7/12/2018) malam.

Prabowo pun diberikan kesempatan untuk berbicara panjang lebar dihadapan para pengusaha yang hadir kala itu.

Bahkna, ia mengungkapkan janjinya di hadapan ratusan pengusaha yang hadir jika ia terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2019 nanti.

Prabowo berjanji akan menjadi pemimpin bagi seluruh warga negara tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras dan kelompok etnis.

"Kalau nanti saya menerima mandat, kalau nanti saya dipilih, saya paham saya harus menjadi pemimpin untuk semua suku, agama, ras dan kelompok etnis," ujarnya seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.

Calon presiden yang berpasangan dengan Sandiaga Uno itu juga mengaku tidak akan membiarkan warga negara dari kelompok etnis manapun mengalami ketidakadilan.

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto hadir dalam acara Gala Dinner bersama pengusaha Tionghoa di Suncity Luxury Club, Jakarta, Jumat malam, (7/12/2018) (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Bahkan, ia berjanji akan membela setiap kelompok masyarakat yang diperlakukan tidak adil.

"Kalau ada satu warga dari satu kelompok atau satu suku atau satu kelompok etnis, agama dan ras yang dizalimi, yang tidak menerima keadilan, itu tugas pemimpin untuk membelanya," katanya menambahkan.

"Ini adalah keyakinan saya. Ini adalah pemahaman saya," ucapnya yang disambut tepuk tangan para hadirin.

Prabowo menekankan, para pendiri bangsa yang telah memilih semboyan Bhinneka Tunggal Ika agar seluruh rakyat Indonesia tetap bersatu. Ia memahami keinginan masyarakat yang ingin hidup rukun dalam suasana adil dan beradab.

Prabowo menegaskan bahwa masyarakat Tionghoa memiliki hak yang sama dengan kelompok dari suku atau etnis lainnya.

"Saya memandang warga negara Indonesia keturunan Tionghoa sama seperti suku-suku dan kelompok-kelompok etnis lainnya," ujar Prabowo.

"Dan karena itu kalau saya dipilih, kalau saya menerima tugas saya akan membela setiap warga negara saya dengan sekuat tenaga," tambah dia.

Di kesempatan yang sama, Prabowo juga mengaku jika gaya kepemimpinannya banyak dipengaruhi oleh filsafat atau ajaran yang dipercaya oleh masyarakat Tiongkok.

Prabowo mengungkapkan salah satu kalimat kebijaksanaan masyarakat Tiongkok yang ia pegang teguh, yakni "seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak".

"Dalam menjalankan kepemimpinan saya, saya banyak sekali dipengaruhi oleh sejarah Tiongkok, oleh filosofi dan pelajaran-pelajaran Tiongkok," ujar Prabowo saat berbicara dalam acara makan malam dan ramah tamah bersama para pengusaha Tionghoa di Super Ballroom Suncity, Gedung Lindeteves, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Jumat (7/12/2018) malam.

"Salah satu pelajaran yang saya pegang teguh adalah satu kalimat yang sangat penting. Seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak," ucapnya.

Menurut Prabowo, sangat menghormati sejarah peradaban masyarakat Tiongkok yang telah berlangsung selama ribuan tahun.

Ia juga mengaku banyak belajar dari kebudayaan masyarakat Tiongkok.

Menurutnya, setiap negara memiliki hal-hal baik yang dapat ditiru.

Prabowo pun mengeluarkan seolah guyonan yang membuat para pengusaha ikut tertawa.

"Saya menyesal saya baru ketemu ini (falsafah Tiongkok) sesudah saya pensiun (dari kemiliteran). Kalau saya ketemu ini waktu saya mayor, mungkin saya udah lama jadi presiden," kata Prabowo yang membuat ratusan pengusaha yang hadir tertawa.

Kendati demikian, Ketua Umum Partai Gerindra itu enggan dianggap sebagai antek ataupun antiterhadap Tiongkok.

"Kalau saya hormat pada Tiongkok tidak berarti saya anteknya Tiongkok," tegas Prabowo.
Acara makan malam dan ramah tamah tersebut digagas oleh sejumlah pengusaha Tionghoa yang telah menyatakan mendukung Prabowo pada Pilpres 2019.

Hadir dalam acara tersebut Direktur Media dan Informasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Hashim Djojohadikusumo, anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra Aryo Djojohadikusumo, politisi Partai Gerindra Ahmad Dhani Hadir pula Politisi Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, anggota BPN Maher Algadri dan Fuad Bawazier serta Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono.

Acara makan malam dan ramah tamah tersebut digagas oleh sejumlah pengusaha Tionghoa yang telah menyatakan mendukung Prabowo pada Pilpres 2019.

Tujuannya acara itu tidak lain yakni agar warga dari komunitas Tionghoa, khususnya dari kalangan pengusaha, lebih mengenal visi misi yang diusung Prabowo.

Janji Prabowo

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri acara makan malam dan ramah tamah bersama para pengusaha Tionghoa di Super Ballroom Suncity, Gedung Lindeteves, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Jumat (7/12/2018) malam.

Saat diberikan kesempatan berbicara, Prabowo mengungkapkan janjinya di hadapan ratusan pengusaha yang hadir jika ia terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2019.

Prabowo berjanji akan menjadi pemimpin bagi seluruh warga negara tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras dan kelompok etnis.

"Kalau nanti saya menerima mandat, kalau nanti saya dipilih, saya paham saya harus menjadi pemimpin untuk semua suku, agama, ras dan kelompok etnis," ujar Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku, tidak akan membiarkan warga negara dari kelompok etnis manapun mengalami ketidakadilan.

Bahkan, ia berjanji akan membela setiap kelompok masyarakat yang diperlakukan tidak adil.

"Kalau ada satu warga dari satu kelompok atau satu suku atau satu kelompok etnis, agama dan ras yang dizalimi, yang tidak menerima keadilan, itu tugas pemimpin untuk membelanya," kata Prabowo.

"Ini adalah keyakinan saya. Ini adalah pemahaman saya," ucapnya yang disambut tepuk tangan para hadirin.

Prabowo menekankan, para pendiri bangsa yang telah memilih semboyan Bhinneka Tunggal Ika agar seluruh rakyat Indonesia tetap bersatu.

Ia memahami keinginan masyarakat yang ingin hidup rukun dalam suasana adil dan beradab.

Prabowo menegaskan bahwa masyarakat Tionghoa memiliki hak yang sama dengan kelompok dari suku atau etnis lainnya.

"Saya memandang warga negara Indonesia keturunan Tionghoa sama seperti suku-suku dan kelompok-kelompok etnis lainnya," ujar Prabowo.

"Dan karena itu kalau saya dipilih, kalau saya menerima tugas saya akan membela setiap warga negara saya dengan sekuat tenaga," tambah dia.

Acara makan malam dan ramah tamah tersebut digagas oleh sejumlah pengusaha Tionghoa yang telah menyatakan mendukung Prabowo pada Pilpres 2019.

Tujuannya agar warga dari komunitas Tionghoa, khususnya dari kalangan pengusaha, lebih mengenal visi misi yang diusung Prabowo.

Hadir dalam acara tersebut Direktur Media dan Informasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Hashim Djojohadikusumo, anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra Aryo Djojohadikusumo, politisi Partai Gerindra Ahmad Dhani Hadir pula Politisi Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, anggota BPN Maher Algadri dan Fuad Bawazier serta Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono.(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved