Disebut Jadi Pengacara Satu Capres, Hotman Paris Hutapea Klarifikasi Pernyataan Yusril Ihza Mahendra
Hotman Paris Hutapea bantah pernyataan Yusril yang menyebut dirinya pengacara salah satu Capres. Tapi, Hotman akui pernah jadi pengacara Prabowo.
"Jadi kami meminta elit Gerindra jangan memperunyam masalah. Masing-masing saja dan jangan urusin internal PBB," tukasnya.
Lebih lanjut, jika Partai Gerindra masih mempersoalkan keberadaan Yusril di kubu atau menjadi pengacara Jokowi-Ma’ruf, maka dirinya juga meminta agar Prabowo-Sandi membuka poin-poin draft aliansi.
"Masalah poin-poin draft aliansi kenapa tidak dibicarakan, undang semua partai pendukung. Itu yang jadi persoalannya kenapa Bang Yusril menyebut jangan sampai ada "menggergaji" suara PBB oleh antarpartai koalisi, khususnya Gerindra," ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra menyatakan bahwa dirinya tidak mendukung Prabowo-Sandi lantaran takut 'digergaji' Partai Gerindra.
Ahli hukum tata negara ini menuturkan, Sandi memang pernah mengajaknya bicara dan bergabung mendukung pasangan itu sebagai Ketum PBB.
Yusril lalu mempertanyakan soal nasib-nasib partai pendukung Prabowo-Sandi, utamanya soal strategi yang disiapkan agar partai-partai pendukung pasangan tersebut juga berjaya di Pileg 2019.
Prabowo-Sandi, kata Yusril, tak punya jawaban pasti.
Pernyataan ini langsung memancing reaksi dari Ketua DPP Partai Gerindra AS Kobalen.
Ia menyebut ucapan Yusril tersebut sangat tidak beralasan dan tendensius.
Karena selama ini komunikasi politik yang dilakukan Gerindra dan Yusril sudah terbangun dengan baik.
"Saya kira kata-kata mengergaji tersebut terlalu tendensius. Sepengetahuan saya, sampai saat ini tidak pernah ada polemik. Bahkan di beberapa daerah terbentuk koalisi bersama dalam mendukung calon kepala daerah" ujar AS Kobalen dalam keterangnnya, Jumat (9/10/2018).
AS Kobalen juga mengungkapkan, bahwa Yusril pernah meminta secara langsung ke Partai Gerindra agar membantu politisi PBB Yuslih Ihza Mahendra yang tak lain merupakan kakak kandung untuk maju pada Pilkada Belitung Timur 2016 silam.
"Yusril suatu hari menghubungi saya minta ditemukan dengan Pak Hashim Djojohadikusumo guna mendapatkan dukungan Gerindra untuk kakaknya sebagai calon bupati Belitung Timur," ungkap Kobalen.
Tak hanya itu, selain keputusan partai akhirnya memberikan dukungan kepada Yuslih, Gerindra juga tidak meminta mahar atau syarat lain atas keputusan mendukung kakak Yusril tersebut.
"Maka langsung saya kondisikan dan kami bertemu bertiga, yang kemudian Gerindra mendukung Yuslih tanpa syarat dan tanpa uang mahar apapun," katanya.