Atlet DKI Jakarta Peraih Medali Perak dan Perunggu Kecewa Bonus Tidak Sesuai
Atlet asal DKI Jakarta yang berjuang di ajang Asian Games dan Asian Para Games 2018, merasa kecewa karena bonus tidak sesuai.
Penulis: | Editor: Murtopo
Atlet asal DKI Jakarta yang berjuang di ajang Asian Games dan Asian Para Games 2018, merasa kecewa karena bonus tidak sesuai yang selama ini didengar.
Atlet DKI Jakarta Peraih medal emas mendapat Rp750 juta, perak Rp500 juta, dan perunggu Rp250 juta. Seluruh bonus yang diterima 'bersih' tanpa dipotong pajak lagi. Pajak ditanggung Pemrov DKI.
Ternyata hanya atlet DKI Jakarta peraih emas saja yang benar-benar mendapat Rp750 juta.
Sementara peraih perak dan emas harus menelan kekecewaan karena bonus tidak sesuai harapan.
"Jadi kita kan tahu dari media dan sudah diketok palu juga bahwa peraih perak dapat Rp500 juta. Tapi pas tandatangan di kuitansi ternyata cuma Rp250 juta untuk perak dan Rp125 juta untuk perunggu," kata atlet wushu Edgar (19) yang dihubungi Warta Kota, Selasa (4/12/2018).
Ia mengaku sempat bertanya, namun oleh petugas diberi tahu bahwa hal itu sudah sesuai aturan.
"Bersyukur banget kita dapat bonus. Tapi ya dari awal ngga usah janji manis dan pecitraan kasih kita bonus Rp500 juta. Bilang saja dari awal bahwa peraih perak Rp250 juta," ujar warga Sunter Jakarta Utara ini.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Ratiyono kepada Warta Kota menolak bila bonus diturunkan.
Pihaknya hanya memberikan bonus sesuai aturan yang ada.
"Bukan turun, tapi kita sesuai dengan kriteria Kemenpora serta Kejaksaan Tinggi dan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Kalau kita tidak sesuai aturan yang diperiksa kan Ratiyono," katanya yang dihubungi, Selasa (4/12/2018).
Ia menjelaskan, Kemenpora menetapkan peraih emas Rp1,5 miliar, perak Rp500 juta, dan perunggu Rp250 juta.
Semua bonus sesuai perhitungan. Kalau emas Rp1,5 miliar untuk bonus Pemprov setengahnya menjadi Rp750 juta.
Kalau perak dan perunggu masing-masing setengahnya menjadi Rp250 juta dan Rp125 juta.
"Salah ngitungnya di mana? Kan semua setengahnya. Makanya atletnya dapat emas biar dapatnya gede. Jangan mau perak," kata Ratiyono.