Pembunuhan di Bekasi
Pakar Psikologi Forensik Nilai Ada Korban Lain di Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Reza Indragiri Amriel menilai ada korban lain dalam kasus pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka II, Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi,
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Andy Pribadi
Depok, Warta Kota -- Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menilai ada korban lain dalam kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Selasa (13/11/2109) lalu.
Seperti diketahui satu keluarga di Bekasi yang dibunuh adalah pasangan suami istri Diperum Nainggolan (38) dan Maya Boru Ambarita, serta dua anak mereka, Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7).
Adanya korban lain kata Reza berdasarkan pengamatannya dan keterangan beberapa warga di sekitar lokasi kejadian.
Lalu siapakah korban lain yang dimaksud dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) itu?
Reza menjelaskan dari keterangan salah seorang warga penghuni rumah di lokasi pembunuhan di Bekasi bahwa satu keluarga yang dibunuh memiliki seekor anjing dan selalu dalam kondisi terantai. Jika tidak dirantai atau dilepas, anjing bakal kabur.
"Warga itu juga mengatakan anjing sempat menyalak nyaring berulang kali pada jam yang diperkirakan sebagai waktu kejadian tragis itu. Apakah anjing itu berpotensi menjadi saksi dalam proses hukum? Belajar dari sekian banyak kasus di mana hewan peliharaan dihadirkan sebagai saksi, begitu pula kemungkinannya andai anjing tadi jika memang ia menyaksikan aksi kejahatan di dini hari itu," papar Reza kepada Warta Kota, Rabu (14/11/2018).
Karenanya, sebagai saksi, tambah Reza, si anjing butuh perlindungan. Pun sebagai korban.

"Korban? Ya. Studi menyimpulkan hewan peliharaan juga bisa bersedih. Ambil contoh, simpanse bernama Flint. Sedemikian sedihnya, sampai-sampai dia menderita dan akhirnya meninggal dunia. Ilmuwan juga bilang, hewan bisa menderita penyakit mental," kata Reza.
Karenanya Reza was-was, karena boleh jadi anjing di TKP itu juga mengalami perasaan yang sama akibat berpisah untuk selamanya dari si empunya.
"Apalagi, sekian banyak orang di TKP mengatakan, anjing itu beberapa kali tampak berlinang air mata.Yang saya lihat, anjing itu sama sekali tidak menyentuh benda mirip makanan dan minuman yang diletakkan di hadapannya. Itu yang terlihat selama dua jam tadi malam dan tiga jam tadi siang," kata Reza.

Semestinya kata dia, polisi atau pihak mana pun terpanggil untuk melindungi anjing itu. Entah dia sebagai saksi atau pun selaku korban.
"Nabi Muhammad SAW mengingatkan kita tentang seseorang yang diazab di neraka karena menelantarkan kucingnya hingga mati kelaparan." kata Reza.
Selanjutnya tambah Reza, pada Pasal 302 KUHP pun mewanti-wanti dengan ancaman pidana bagi siapa pun yang menyiksa maupun menelantarkan binatang.

"Kita hingga berhari-hari ke depan prihatin akan kemalangan yang menimpa satu keluarga di Bekasi. Pertanyaannya, siapa yang sudi untuk juga memikirkan nasib anjing yang hanya bisa menggolekkan badannya di lantai berpasir di TKP itu?" kata Reza.(bum)

pembunuhan di Bekasi
pembunuhan satu keluarga di Bekasi
pembunuhan satu keluarga
pakar psikologi forensik
Cuma karena Rewel, Alasan Wowon Tega Bunuh Anaknya yang Baru Berusia 2 Tahun |
![]() |
---|
Cara Tipu Muslihat Pembunuh Berantai Wowon Agar Siti Mau Kirim Uang dengan Dalih Digandakan |
![]() |
---|
Ada Grup Facebook TKW Anggota Investasi Pembunuh Berantai Wowon Cs, Anggotanya 9 Orang 2 Tewas |
![]() |
---|
Terungkap, Evi TKW yang Jadi Korban Penipuan Pembunuh Berantai Wowon Cs Bekerja di Libya |
![]() |
---|
Masih di RS, Anak Pembunuh Berantai Wowon Belum Tahu Ibu Kandung dan 2 Kakaknya Tewas Diracun |
![]() |
---|