Fuzhou China Open 2018
Liliyana Tidak Akan Bertanding Lagi Usai Fuzhou China Open 2018
Liliyana mengaku setelah turnamen ini, ia tidak lagi mengikuti berbagai turnamen dan bersiap untuk gantung raket.
PASANGAN Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengakhiri kiprah mereka di ajang Fuzhou China Open 2018.
Keduanya dikalahkan wakil tuan rumah, He Jiting/Du Yue, dengan skor 18-21, 19-21.
Jika keduanya tidak mendapat undangan turnamen akhir tahun BWF World Tour Final yang digelar pertengahan Desember 2018 di Tiongkok, maka Fuzhou China Open akan menjadi turnamen terakhir mereka sebagai pasangan di 2018.
Liliyana mengaku setelah turnamen ini, ia tidak lagi mengikuti berbagai turnamen dan bersiap untuk gantung raket.
Tetapi, ia juga punya rencana untuk berpamitan dengan para penggemar dan publik Indonesia melalui turnamen Indonesia Master 2019 yang digelar Januari mendatang di Istora Senayan.
"Pulang dari sini (Fuzhou China Open), saya akan ngobrol lagi sama kak Richard (Mainaky - Kepala Pelatih Ganda Campuran PBSI). Kalau pun tidak tanding, saya akan hadir di Indonesia Masters, kemungkinan untuk main masih 50-50," kata Liliyana dikutip dari laman resmi PBSI.
Setelah turnamen ini, Liliyana akan istirahat karena tidak mengikuti pertandingan apapun.
"Kalau ikut Indonesia Masters, tentu awal tahun saya harus latihan persiapan lagi, kalau tidak latihan kan tidak mungkin, takutnya saya tidak siap bertanding," ujarnya.
Baca: Tim Junior Indonesia Lolos ke Semifinal Kejuaraan Dunia Junior 2018
Jika pun akan bertanding, Liliyana bisa saja tidak dipasangkan dengan Tontowi, karena Tontowi sudah diprogramkan untuk mengejar poin menuju Olimpiade Tokyo 2020 bersama pasangan yang baru.
Usai bertanding, Tontowi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Butet, panggilan akrab Liliyana.
Berpasangan sejak akhir tahun 2010, Tontowi/Liliyana hingga kini masih menjadi andalan Indonesia.
Keduanya telah mengantongi segudang prestasi, termasuk titel-titel penting seperti gelar hat trick di All England pada tahun 2012, 2013 dan 2014, gelar Juara Dunia di Guangzhou 2013 dan Glasgow 2017, serta puncaknya medali emas olimpiade yang mereka idam-idamkan di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
"Saya ucapkan terima kasih kepada cik Butet yang sudah membawa saya mendapatkan banyak gelar, saya bisa dikenal orang dan bisa jadi seperti ini, semua berkat bimbingan cik Butet. Mudah-mudahan selain di bulutangkis, karier cik Butet juga bisa sukses. Semoga saya bisa cepat berdaptasi dengan partner yang baru karena saya rencananya masih bermain lagi," kata Tontowi kepada Liliyana.
Sebelum berpasangan dengan Owi panggilan akrab Tontowi, Liliyana berpasangan dengan Nova Widianto dan juga telah mempersembahkan prestasi membanggakan bagi Indonesia, diantaranya gelar juara dunia 2005 dan 2007 serta medali perak di Olimpiade Beijing 2008.
"Delapan tahun berpasangan dengan Owi, pasti ada suka dan duka, tapi kalau dilihat dari prestasi, lebih banyak sukanya. Gelar di kejuaraan-kejuaraan penting banyak kami dapatkan seperti hat trick All England, bisa juara dunia lagi dua kali dan puncaknya medali emas olimpiade," jelas Liliyana.
Baca: Cristiano Ronaldo Akui Juventus Terjebak Skenario Manchester United
Liliyana kemudian memberi semangat kepada Tontowi untuk tetap menjaga motivasi agar terus 'haus gelar'.
Dominasi Tiongkok di ganda campuran menjadi tantangan tersendiri bagi Tontowi yang dalam beberapa turnamen ke depan akan dipasangkan dengan Della Destiara Haris, pemain yang sebelumnya bermain di ganda putri bersama Rizki Amelia Pradipta.
"Pasti rasanya sedih, tapi life must go on, cepat atau lambat ini pasti terjadi. Buat Owi, targetnya kan mau coba lagi ke olimpiade, peta persaingan ganda campuran sekarang masih dipegang Tiongkok, mudah-mudahan Owi bisa membimbing pasangan yang baru dan lolos kualifikasi ke Tokyo 2020," tutur Liliyana.
"Yang paling penting buat Owi itu motivasi, sudah dapat semua gelar penting, mungkin ada rasa puas dan motivasi menurun jika dibandingkan dulu yang selalu ingin mengejar gelar. Motivasi ini yang harus dipertahankan, kalau motivasi berkurang dann melihat persaingan pemain-pemain muda yang cepat dan kuat, ya agak berat untuk bersaing," tambahnya.
Selain Liliyana, pemain ganda campuran Debby Susanto juga dipastikan akan gantung raket mulai tahun depan.
Disebutkan Richard Mainaky, Debby sudah memutuskan untuk pensiun dan fokus ke keluarga.