Ini Kejanggalan TransJakarta Selama Dipimpin Dirut Budi Kaliwono Menurut Azas Tigor Nainggolan
Pergantian itu menuai penilaian dari berbagai pihak, salah satunya pengamat transportasi dari Forum Warga Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan.
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan mengganti Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Budi Kaliwono, setelah hampir tiga tahun memimpin sejak Januari 2016.
Pergantian itu menuai penilaian dari berbagai pihak, salah satunya pengamat transportasi dari Forum Warga Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan.
Azas Tigor Nainggolan menganggap keputusan Anies Baswedan kali ini sangatlah tepat. Sebab, berdasarkan pengamatannya selama Budi Kaliwono menjabat sebagai Dirut Transjakarta, banyak kejanggalan, sehingga layak untuk diganti.
Baca: DPR Usul Ibu Kota Sulawesi Tengah Dipindahkan dari Palu
Ia menduga Budi Kaliwono banyak tidak melakukan transparansi keuangan serta laporan, manajemen Transjakarta pun tidak tertib melaporkan pertanggungjawaban keuangan.
“Dugaan saja, saya menduga. Misalnya kita kalau pake uang elektronik di Transjakarta kan ada top up. Top up kan Rp 7 juta transaksi per hari. Nah, itu per top up kena Rp 1.500. Itu enggak masuk dalam laporan keuangan Transjakarta loh, itu sudah berlangsung dua tahun,” ujar Azas Tigor Nainggolan saat dihubungi, Kamis (1/11/2018).
Selain adanya dugaan tersebut, Azas Tigor Nainggolan juga memandang sosok Budi Kaliwono yang tidak memiliki kekuatan, karena diduga menjadi penyebab bangkrutnya salah satu perusahaan bus pariwisata Cipaganti.
Baca: Setia Temani Jenazah Istrinya, Pagi Ini Tak Ada Tangis dari Mata Indro Warkop
“Dia kan dulu dari Cipaganti yang bangkrut, kalau tidak salah dia juga penyebabnya. Lalu kok bisa-bisanya diangkat jadi Dirut TJ, kayak enggak ada yang lain aja,” tuturnya.
Budi Kaliwono, lanjut Azas Tigor Nainggolan, juga terkesan aneh karena rajin menganggarkan pembelian Bus Transjakarta yang dianggap justru tidak sesuai dengan pembangunan akses.
“Dia tiban rute-rute bus reguler yang harusnya diberdayakan. Dia bangun kanibalisme Transjakarta. Kenapa dia rajin beli bus? Itu harus diperiksa, bisa saja itu ada komisi di sana,” katanya.
Saat ini Dirut TJ dipegang oleh Agung Wicaksono yang sebelumnya menjabat Direktur Operasi dan Maintenance PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. (*)