Parkiran Jalan Sabang dan Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih Berpotensi Ganggu Arus Lalin
Kini, kendaraan dari arah Sarinah tidak bisa langsung lurus ke Jalan Wahid Hasyim, mereka diharuskan belok ke kiri.
Penulis: Rangga Baskoro |
Penataan trotoar dari titik perempatan Jalan Sabang hingga Jaksa, Menteng, Jakarta Pusat, menyebabkan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat memberlakukan sistem satu arah di Jalan KH Wahid Hasyim.
Kini, kendaraan dari arah Sarinah tidak bisa langsung lurus ke arah Jalan Wahid Hasyim, mereka diharuskan berbelok ke kiri menuju Jalan Sabang.
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, Harlem Simanjuntak menyatakan bahwa pengalihan arus di seputar Jalan KH Wahid Hasyim bisa mengalami kendala.

Terlebih lagi, di sepanjang Jalan Sabang terdapat banyak area kuliner dan hanya memiliki area parkir yang sempit.
"Kalau di Sabang itu berpotensi arus lalin akan tersendat, karena kalau kendaraan yang mau keluar parkir jadinya agak sulit. Harus dijaga sama petugas parkirnya. Dicegat dulu kendaraan yang dibl belakang, baru bisa mobil itu keluar parkir. Saya sudah minta petugas parkir di sana untuk mempercepat proses keluar masuk parkir," ucap Harlem saat dikonfirmasi, Senin (8/10/2018).
Titik lalu lintas yang dikhawatirkan akan tersendat juga ada di kawasan Jalan Kebon Sirih, dimana terdapat kuliner Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih yang sangat terkenal di Jakarta.
Banyak deretan mobil-mobil mewah yang diparkirkan di bibir jalan dekat area kuliner dari sore hingga malam hari.
"Kalau di Kebon Sirih itu kan memang tidak boleh untuk parkir. Karena mereka parkir di pinggir jalan, nanti coba kami lihat di sana," katanya.
Harlem menyatakan belum memberitahukan adanya pengalihan arus lalu lintas kepada pedagang nasi goreng kambing Kebon Sirih.

Namun demikian, ia mengharapkan agar mobil-mobil yang diparkirkan di area itu tak mengganggu arus lalu lintas.
"Yang jelas, enggak boleh parkir di sana, karena memakan badan jalan," kata Harlem.