Kasus Ratna Sarumpaet
Inilah Profil RSK Bina Estetika, Tempat Ratna Sarumpaet Operasi Plastik
Ratna Sarumpaet telah mengakui kebohongannya soal dampak operasi plastik yang kemudian disebutnya akibat penganiayaan di Bandung.
RATNA Sarumpaet telah mengakui kebohongannya soal dampak operasi plastik yang kemudian disebutnya sebagai akibat penganiayaan orang tak dikenal di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 21 September 2018.
Ratna Sarumpaet menjalani operasi plastik pipi kanan dan kiri di Rumah Sakit Khusus (RSK) Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat.
Sejak dikaitkan dengan kasus Ratna Sarumpaet, RSK Bina Estetika tersebut belum memberikan keterangan resmi kepada publik.
Bahkan pada Rabu (3/10/2018), seluruh dokter RSK Bina Estetika lebih memilih bolos kerja, seperti yang disampaikan oleh seorang resepsionis bernama Made.
"Mohon maaf, seluruh dokternya hari ini tidak praktik," ujar Made, Rabu (3/10/2018).

Tampilan website rumah sakit (www.rsbinaestetika.com) itu juga tiba-tiba berubah.
Walaupun masih bisa diakses, tampilannya tidak seperti biasa dan berbahasa asing yang tidak familiar.
Hal ini disimpulkan setelah membandingkan tampilan website saat ini dengan screenshot yang diunggah akun Facebook RSK Bina Estetika tanggal 8 Desember 2015 silam.
Warta Kota kemudian menelusuri informasi mengenai rumah sakit tersebut melalui mesin pencarian 'Google'.
Sumber.com mencatat sejarah RSK Bina Estetika berawal tahun 1992, dengan munculnya ide dari dr. Sidik Setiamihardja, SpB SpBP mengenai perlunya rumah sakit yang bergerak khusus di bidang bedah plastik.
Tujuannya adalah untuk memajukan ilmu bedah plastik di Indonesia dan memberikan pelayanan kesehatan di bidang bedah plastik yang terkini.

Pada tanggal 18 Agustus 1993, Rumah Sakit Bedah Plastik Bina Estetika resmi didirikan.
Dan pada perjalanannya, Rumah Sakit Bedah Plastik Bina Estetika bertransformasi menjadi Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika dengan pelayanan unggulan Bedah Plastik dan Rekonstruksi.
Layanan Umum RSK Bedah Bina Estetika antara lain apotek, laboratorium, bedah plastik, bedah umum, kecantikan, pelayanan 24 jam, rawat inap dan rawat jalan.
Layanan yang diberikan dokter yaitu konsultasi kesehatan, kecantikan, bedah plastik, check up kesehatan, konsultasi kulit serta penyakit kulit dan kelamin.
RSK Bedah Bina Estetika mengantongi izin operasional dari Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 6 Oktober 2015.
Izinnya tercatat dengan nomor 49/2.5/31/-1.77/2015 tentang Izin Operasional Rumah Sakit Khusus Bedah Kelas B.
Rumah sakit ini dimiliki oleh Yayasan Fajar Sidik Prima dengan nama direktur rumah sakit drg. Desak Gede Diah Asita Kencana Dewi, MARS.
Surat izin operasional RSK Bedah Bina Estetika berlaku selama lima tahun terhitung sejak tanggal 6 Oktober 2015 sampai 6 Oktober 2020.
Surat izin tersebut ditandatangani oleh Kepala BPTSP saat itu, Edy Junaedi.
Selain mendapatkan izin operasional dari BPTS, RSK Bedah Bina Estetika juga mengantongi izin dari Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit nomor 1920 tahun 2015.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, Kepala Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta saat itu, Koesmedi Priharto menetapkan kelas RSK Bedah Bina Estetika sebagai Rumah Sakit Khusus Bedah Kelas C.
Hal ini ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta, Koesmedi Priharto pada tanggal 21 Agustus 2015.
Portal Sistem Informasi Geografis Kementerian Kesehatan mencatat RSK Bedah Bina Estetika memiliki 25 kamar rawat.
4 kamar untuk kelas VVIP, 5 kamar VIP serta kamar kelas 1 dan 2 masing-masing 8 kamar.
Sementara itu dari screenshot yang diunggah dalam akun Facebook RSK Bedah Bina Estetika tanggal 8 Desember 2015, rumah sakit ini memiliki 14 ruangan rawat inap.
Rinciannya, 3 kamar kelas VVIP, 7 kelas VIP, 2 kamar kelas 1 serta kamar kelas 2 dan 3 masing-masing 1 unit.
Sedangkan nama direktur RSK Bedah Bina Estetika yang tercatat dalam Portal GIS Kemenkes adalah dr. Sidik Setiamihardja.
Portal BPPSDM Kementerian Kesehatan menginformasikan bahwa rumah sakit tersebut memiliki 10 tenaga medis, 19 tenaga keperawatan, 2 kefarmasian, 1 Kesehatan Masyarakat, 1 Kesehatan Lingkungan dan 1 tenaga Gizi.
Tidak hanya itu, ada 4 tenaga Keteknikan Medis, 2 Teknik Biomedika, 2 tenaga Struktural, 16 Dukungan Manajemen serta 1 tenaga Pendidikan dan Pelatihan.
Dari brosur yang berhasil diperoleh Warta Kota melalui studylibid.com, RSK Bedah Bina Estetika memiliki 10 orang dokter.
1. dr. Sidik Setiamihardja, SpBP. Spesialisasi Bedah Plastik. Jadwal praktik Senin-Sabtu mulai pukul 08.00 WIB sampai selesai.
2. dr. Laksmi Achyati, SpBP. Spesialisasi Bedah Plastik. Jadwal praktik Senin dan Rabu mulai pukul 08.00 - 14.00 WIB.
3. dr. Dewi Aisyah Mukarramah, SpBP. Spesialisasi Bedah Plastik. Jadwal praktik hanya pada hari Sabtu mulai pukul 18.00 - 21.00 WIB.
4. dr. Anastasia Dessy Harsono, SpBP. Spesialisasi Bedah Plastik. Jadwal praktik Senin-Jumat pukul 15.00 - 21.00 WIB.
5. dr. Saleh Harris, SpB. Spesialisasi Bedah Umum. Jadwal praktik setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu mulai pukul 10.00 - 12.00 WIB.
6. Dokter Spesialis Kulit. Jadwal praktik hanya pada hari Sabtu dari pukul 10.00 - 12.00 WIB.
7. dr. Firdaus Yamin, SpAn. Spesialisasi Anestesiologi. Jadwal praktik disesuaikan dengan perjanjian.
8. dr. Said A Latief, SpAn. Spesialisasi Anestesiologi. Jadwal praktik disesuaikan dengan perjanjian.
9. dr. Arif Hari Mastono Marsaban, SpAn. Spesialisasi Anestesiologi. Jadwal praktik disesuaikan dengan perjanjian.
10. dr. Triatmojo Budijuwono, SpJP, FIHA. Spesialisasi Jantung dan Pembuluh Darah. Jadwal praktik sesuai dengan perjanjian.