Rehab Total Sekolah 2018 di Jakarta Pakai Jenis Fondasi yang Terbukti Tahan Gempa Lombok
GEMPA Lombok menyebabkan banyak bangunan roboh dan hancur. Tetapi ada beberapa bangunan yang tahan gempa.
Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw | Editor: Theo Yonathan Simon Laturiuw
GEMPA Lombok menyebabkan banyak bangunan roboh dan hancur. Tetapi ada beberapa bangunan yang tak hancur karena memakai jenis konstruksi fondasi yang ternyata tahan gempa.
Ahli struktur, Ir Moch Arif Toto R, yang diberi tugas melaksanakan penaksiran (assessment) terhadap kondisi bangunan gedung di Lombok Nusa Tenggara Barat akibat gempa menyatakan bahwa pondasi yang menggunakan konstruksi sarang laba-laba tetap aman.
"Bahkan, kami harus melakukan reassessment atau beberapa kali penaksiran, mengingat gempa di NTB terjadi beberapa kali. Tapi, sejauh ini bangunan dengan konstruksi sarang laba-laba tidak mengalami kerusakan strutur," kata Toto yang juga menjabat sebagai Ketua II Komisariat Daerah Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia DI Yogyakarta, Sabtu.
Berbeda dengan musibah di Yogyakarta beberapa tahun lalu, lanjut Toto, gempa di Lombok kali ini terdapat empat sumber gempa berbeda.
Menurut dia, ada gerakan gempa horisontal, tetapi ada juga gerakan yang vertikal.
"Yang merusak itu vertikal ditambah akselerasi, terutama pada elemen-elemen arsitektural seperti penggunaan atap bangunan bermaterial berat seperti genteng yang saat terjadi gempa jatuh menimpa plafon," ujar Toto.
Tapi, Rumah Sakit Umum Provinsi di Mataram yang menggunakan konstruksi sarang laba-laba tidak mengalami kerusakan yang berarti meskipun berulang kali diguncang gempa.
Toto, yang melakukan penaksiran bersama Dinas Cipta Karya Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan bahwa sifat dan karakter konstruksi sarang laba-laba yang kaku dan stabil serta responsif membuat bangunan di atasnya tidak mengalami kerusakan struktur walau diguncang gempa beberapa kali.
"Karakter konstruksi seperti ini akan mengikat bangunan di atasnya saat gempa terjadi dan ini yang membuatnya tidak mengalami kerusakan" ucap Toto.
Toto mengatakan, penggunakan konstruksi tahan gempa seperti konstruksi sarang laba-laba seharusnya diwajibkan untuk bangunan faslitas publik seperti rumah sakit untuk daerah-daerah seperti Nusa Tenggara Barat.
"Kerusakan yang saya lihat sifatnya nonstruktural seperti genteng jatuh dan dinding retak," tambah Toto.
Adapun gedung lain yang tidak mengalami kerusakan adalah Balai Kesehatan Mata Provinsi di Lombok dan gedung Balai Kepegawaian Daerah.
Keduanya adalah bangunan tua peninggalan Belanda yang menggunakan batu batu sangat tebal sebagai dinding.
Toto merekomendasikan bahwa untuk bangunan di kawasan rawan gempa sebaiknya selain ditunjang pondasi antigempa juga menggunakan atap ringan.