Pilpres 2019
Ini 3 Penyebab Pendukungnya Belum Maksimal Dukung Jokowi-Ma'ruf, Kata Sekjen PPP
Survei Alvara Research Center mengungkap, pemilih PPP hanya 52,1 persen yang menganggap Jokowi-Ma'ruf sesuai aspirasi mereka.
SEKRETARIS Jenderal Partai Persatuan Pembangunan ( PPP) Arsul Sani mengungkapkan pihaknya akan menggerakkan seluruh elemen partai demi memaksimalkan dukungan pemilih PPP terhadap pasangan presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Hal itu menyikapi hasil survei Alvara Research Center yang mengungkapkan pemilih PPP hanya 52,1 persen yang menganggap Jokowi-Maruf Amin sesuai aspirasi mereka. Itu artinya, total pemilih PPP yang bersikap sebaliknya mencapai 47,9 persen.
"Ya, kami semua jajaran partai turun lebih intensif ke akar rumput, terutama dengan memaksimalkan peran para anggota DPR RI, DPRD provinsi, kabupaten, kota," kata Arsul kepada Kompas.com, Senin (27/8/2018).
Baca: PKS Bikin Survei Tandingan, Gara-gara Disebut Hanya 53,3 Persen Pendukungnya Pilih Prabowo
Menurut dia, ada tiga hal yang menjadi perhatian PPP dalam temuan survei Alvara.
Pertama, para pemilih PPP dinilainya berharap Jokowi memilih Ketum PPP M Romahurmuziy atau tokoh PPP lainnya untuk mendampingi Jokowi.
"Kedua, banyak pemilih PPP yang masih mengasosiasikan Kiai Ma'ruf sebagai orang PKB, bukan hanya semata pimpinan tertinggi NU," kata dia.
Ketiga, PPP merupakan partai yang mengubah posisi politiknya dari mendukung Prabowo di Pilpres 2014 menjadi pendukung Jokowi di Pilpres 2019.
Arsul mengungkapkan, sebagian pemilih PPP masih ada yang tetap menjalin kebersamaan dengan elemen-elemen pendukung Prabowo.
Baca: Soal Calon Penggantinya sebagai Wagub DKI, Sandiaga Uno: Harus Lebih Baik dari Saya
"Tetapi dibanding dengan persepsi tentang Jokowi menjelang Pilpres 2014 di mana hanya pada kisaran 31 persen akar rumput PPP yang mendukung Jokowi, maka hasil di atas yang lebih 50 persen itu suatu kenaikan yang signifikan," papar Arsul.
Ia melihat kenaikan tersebut akibat penguatan seluruh jajaran partai untuk berinteraksi dengan masyarakat akar rumput.
"Sebenarnya kalau dari survei internal kami sudab mendekati angka 60 persen," ujarnya.
Sebelumnya Founder dan CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali mengatakan, besarnya persentase tersebut disebabkan belum hilangnya kekecewaan pemilih kedua partai akibat Jokowi memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapres.
Padahal, seperti diketahui PPP sejak awal menyodorkan nama ketua umumnya, Romahurmuziy ke Jokowi untuk menjadi cawapres. (Dylan Aprialdo Rachman)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pendukungnya Belum Solid Dukung Jokowi-Ma'ruf, PPP Beberkan 3 Penyebabnya"
Tanggapan Denny JA Minta Jabatan Memenangkan Pilpres Diungkap LBP Tokoh Minta Jabatan Itu Sak Perahu |
![]() |
---|
Selama Tahun 2019, Gangguan Keamanan di Jakarta Barat Mayoritas Karena Pilpres, 600 Orang Ditahan |
![]() |
---|
Keluarga dan Kerabat Ahmad Dhani akan Menggelar Syukuran Sederhana di Saat Ahmad Dhani Dibebaskan |
![]() |
---|
PENGAKUAN Penyebar Video Ancam Bunuh Jokowi, Teman Sesama Pendukung Prabowo-Sandi Tak Datang Jenguk |
![]() |
---|
Ahok dan Moeldoko Diusulkan oleh Sejumlah Kalangan Relawan Menjadi Menteri di Kabinet Jokowi-Ma'ruf |
![]() |
---|