Terungkap Ada 12 Orang Jadi Timses untuk Pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno
Sejumlah 12 orang ini merupakan perwakilan dari empat partai politik (parpol) pengusung Prabowo-Sandiaga.
PIHAK pasangan bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno telah siapkan 12 orang sebagai juru bicara dalam struktur tim sukses.
Sebagaimana diulas Kompas TV, sejumlah 12 orang ini merupakan perwakilan dari empat partai politik (parpol) pengusung Prabowo-Sandiaga.
Hal ini dinyatakan oleh Sandiaga Uno dalam sebuah acara di Jakarta, Sandiaga menambahkan meskipun hingga saat ini, struktur tim sukses masih dalam tahap penggodokan.
Sandi yakin, dalam waktu dekat seluruh nama dari tim sukses akan disampaikan kepada media.
Meski demikian, nama-nama itu belum diumumkan.
Hal tersebut bisa disimak dalam video yang diunggah Kompas TV, berikut ini.
BAKAL calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno menilai, sosok bakal calon presiden Prabowo Subianto, saat ini, telah menjadi sosok yang asyik dan cair.
Oleh sebab itu, Sandiaga yakin bisa meraup suara generasi milenial dalam Pilpres 2019 mendatang.
"Pak Prabowo itu orangnya asyik, the new Prabowo sekarang orangnya sangat cair," kata Sandiaga di depan Masjid At-Taqwa, Jakarta, Kamis, (22/8/2018).
Sandiaga menilai, sikap Prabowo tersebut tak lepas dari pengalamannya di dunia politik.
Mantan Danjen Kopassus itu dinilainya telah banyak mengalami dinamika perkembangan politik bangsa.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya bakal menciptakan banyak konten kampanye yang menarik untuk meraih hati para generasi milenial.
Konten kampanye yang dimaksud, lanjut Sandiaga, haruslah yang mencirikan generasi milenial.
“Harus tetap otentik. Kita jangan dibuat-buat, milenial enggak suka yang dibuat-buat. Harus relevan yang dirasakan oleh mereka, yang nyambung sama mereka. Dan harus seru, harus bisa diviralkan,” kata Sandiaga.
Sebelumnya diungkap, ada cara yang membuat kalangan koruptor mundur saat akan menyuap sosok bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2019, Sandiaga Uno.
Sandiaga memang akan berlaga di kancah Pilpres 2019 dengan berdampingan dengan Prabowo Subianto.
Dalam wawancara dengan Rosi di Kompas TV, Sandiaga memberikan penjelasan soal melawan godaan suap.
"Saya sebagai politisi (Wagub DKI Jakarta), ada pengusaha datang misalnya minta proyek atau kemudahan, maka saya akan jawab, kapan bangsa kita bisa berubah dan berikutnya saya bilang, mungkin, uang saya lebih banyak dari kamu, jadi ngapain kamu mau menyuap saya," katanya.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga menjelaskan alasannya mendampingi Prabowo meski sudah nyaman di kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Selain menolak iming-iming suap, Sandiaga juga memberikan tindakan yang berbeda saat dirinya maju mendampingi Prabowo Subianto.
Sandiaga langsung mundur meski bisa saja dirinya mengajukan cuti seperti pernah dilakukan pejabat sebelumnya untuk mengikuti Pilpres.
Tapi, dia memilih mundur.
Selain itu, dirinya juga tidak mengambil gajinya selama menjadi Wagub DKI Jakarta mendamping Anies Baswedan.
ADA cara yang membuat koruptor mundur saat akan menyuap sosok bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2019, Sandiaga Uno.
Sandiaga memang akan berlaga di kancah Pilpres 2019 dengan berdampingan dengan Prabowo Subianto.
Dalam wawancara dengan Rosi di Kompas TV, Sandiaga memberikan penjelasan soal melawan godaan suap.
"Saya sebagai politisi (Wagub DKI Jakarta), ada pengusaha datang misalnya minta proyek atau kemudahan, maka saya akan jawab, kapan bangsa kita bisa berubah dan berikutnya saya bilang, mungkin, uang saya lebih banyak dari kamu, jadi ngapain kamu mau menyuap saya," katanya.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga menjelaskan alasannya mendampingi Prabowo meski sudah nyaman di kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Selain menolak iming-iming suap, Sandiaga juga memberikan tindakan yang berbeda saat dirinya maju mendampingi Prabowo Subianto.
Sandiaga langsung mundur meski bisa saja dirinya mengajukan cuti seperti pernah dilakukan pejabat sebelumnya untuk mengikuti Pilpres.
Tapi, dia memilih mundur.
Selain itu, dirinya juga tidak mengambil gajinya selama menjadi Wagub DKI Jakarta mendamping Anies Baswedan.
Sandiaga juga menjelaskan motivasi dia untuk mendampingi Prabowo Subianto karena tergugah meski dirinya sudah sukses dengan dunia usahanya.
Dia bisa menjadi orang kaya dan memiliki 50.000 karyawan.
Kekayaannya juga mencapai Rp 15 triliun.
Sementara itu, sebelum ini, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, bahwa pihaknya tidak ambil pusing atas hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indikator (LSI) Denny JA. Hasil survei tersebut menempatkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno di bawah pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Menurut Andre, hasil survei tersebut menjadi pecut dan masukan ke depan untuk mempersiapkan program-program dan juga kerja-kerja politik untuk meningkatkan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga.
“Bagi kami, tidak ada masalah apapun hasil surveinya. Kita ini kan baru mulai start. Saya rasa, kalau bicara survei di atas 50 (persen) kan narasi sudah dibangun. Dari tahun lalu pak Jokowi di atas 50 kan," ujar Andre, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/8/2018).
"47, 48 ,52 (persen) kan sudah sering kita denger. Bagi kami tidak ada masalah,” tambahnya.
Andre menuturkan, dengan hasil survei tersebut juga menjadi tantangan bagi tim partai politik koalisi untuk terus fokus bekerja menyosialisasikan program-program pasangan Prabowo-Sandiaga.
Program-program tersebut, lanjut Andre, lebih menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, serta memastikan harga-harga kebutuhan bahan pokok bisa dipenuhi oleh ibu-ibu rumah tangga.
“Sikap yang kita ambil tentu lebih keras dalam bekerja memastikan bahwa bekerja. Waktu masih tersedia insyaallah kami optimis,” kata Andre.
Andre menjelaskan bahwa dengan kerja keras dan juga sosialisasi program kita, khususnya yang dibutuhkan oleh masyarakat insyaallah akan bisa mengejar keterttinggalan kita,” kata Andre.