Kesehatan
Seputar Mimpi Buruk yang Dapat Mengganggu Tidur Nyenyak dan Kesehatan Anda
Mimpi buruk diyakini disebabkan karena kecemasan tetapi jarang bisa dinterpretasikan secara harfiah tentang apa yang mengganggu Anda.
Penulis: Intan Ungaling Dian | Editor: Intan Ungaling Dian
ANDA pernah mengalami mimpi buruk sesekali. Tetapi orang dewasa mengalami lebih sedikit mimpi buruk ketimbang anak-anak.
Namun, jika Anda sering mengalami mimpi buruk, maka Anda mungkin mengalami gangguan tidur.
Penyebab utama mimpi buruk adalah makan makanan pedas atau menonton film horor sebelum tidur.
Namun, para peneliti belum mengetahui lebih banyak dan tentang mimpi buruk tersebut.
Baca: Aktris Kim Ok-bin Mengaku Gara-gara Drama Baru Ia Sering Mimpi Buruk
Tetapi ada hal-hal tertentu yang dapat mengejutkan Anda bahwa banyak orang tidak sadar akan mimpi buruk yang dialaminya.
Padahal, mimpi buruk menyebabkan tidur tidak nyenyak dan mengganggu kesehatan.
Oleh karena itu, Anda harus menyadari hal-hal tertentu tentang mimpi buruk, sehingga Anda bisa tidur nyenyak.
1. Tidak harfiah
Mimpi buruk diyakini disebabkan karena kecemasan tetapi jarang bisa dinterpretasikan secara harfiah tentang apa yang mengganggu Anda.
Baca: Cara Praktis dan Terbaik untuk Hindari Mimpi Buruk dan Tindihan
2. Tidak ada yang mendengar Anda berteriak
Orang sering menonton di film, orang berteriak sambil bermimpi buruk.
Namun kenyataannya, Anda tidak bisa berteriak atau bergerak ketika Anda sedang mengalami mimpi buruk.
Selama mimpi buruk terjadi, semua otot seakan lumpuh, padahal Anda berharap mata segera terbuka.
3. Mimpi buruk sebagai latihan untuk hal nyata
Waspada, Campak Rawan Menular di Lingkungan Padat Penduduk Terutama Anak dengan Imunitas Rendah |
![]() |
---|
Kenali Gejala Campak Sekilas Mirip dengan Covid19 dengan Penularan Lebih Cepat |
![]() |
---|
Jangan Terlena Kasus Covid-19 Melandai, Ini Pentingnya Vaksinasi Booster Kedua Menurut IDI |
![]() |
---|
Masuk Usia ke -50 Tahun, Prodia Dorong Transformasi Digital dan Layanan yang Lebih Personal |
![]() |
---|
95 Persen Balita dan Anak Terkena Campak, 5 Persen Dewasa Bisa Berpotensi Terjangkit |
![]() |
---|