Pilpres 2019

Kebetulan Kah? Saat KH Maruf Amin Menikah, Cawapres Jusuf Kalla dan Cawapres Hatta Rajasa Jadi Saksi

Kala itu, dua calon wakil presiden Republik Indonesia pada 2014 , Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla ternyata menjadaksi pernikahan Ma'ruf Amin.

Editor: Ahmad Sabran
istimewa
Pernikahan Maruf Amin dan Wury di tahun 2014 disaksikan Jusuf Kalla dan Hatta Rajasa 

CALON Presiden Jokowi Widodo memilih Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin untuk mengisi posisi calon wakilnya.

Entah kebetulan atau tidak, ternyata ada cerita menarik beberapa tahun lalu.

Kala itu, dua calon wakil presiden Republik Indonesia pada 2014 , Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla ternyata menjadi saksi pernikahan Ma'ruf Amin.

Seperti dikutip dari Tribunnews.com, pernikahan Maruf dan istrinya, Wury Estu Handayani digelar di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (31/5/2014).

Hatta dan Kalla menjadi saksi nikah KH Maruf Amin.

Busana Hatta dan JK saat itu pun terlihat seragam.

Baca: Bersekolah di PSKD dan Pangudi Luhur, Kok Presiden PKS Bilang Sandiaga Santri?

Keduanya mengenakan kemeja putih yang ditutupi oleh jas berwarna hitam.

Baik Hatta dan JK sama-sama mengenakan peci berwarna hitam.

Dalam kesempatan itu turut hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

Din pun sempat melontarkan candaan kepada kedua Cawapres itu sebelum memasuki tempat pelaksanan Ijab Qabul.

"Dua Cawapres mengapit mempelai pria," kata Din yang disambut tawa orang yang ada di sekeliling mereka.

Kini, sang mempelai pada 2014 itu yang menjadi Calon wakil Presiden untuk periode 2019-2024.

Baca: 6 Fakta Istri KH Maruf Amin Calon Ibu Wapres, Dulu Perawat Gigi dan Baru Empat Tahun Menikah

Inilah Prestasi Maruf Amin 

Ma'ruf sendiri memiliki pengalaman yang panjang di jabatan publik.

Dia memiliki pengalaman 7 tahun sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2007-2014).

Dia juga memiliki pengalaman legislatif dari tahun 1971 hingga 1999. Dia juga aktif di organisasi kemasyarakatan sejak tahun 1964.

Terakhir, dia merupakan anggota Badan Pertimbangan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Try Sutrisno, Ahmad Syafii Maarif, Said Aqil Siradj, Mahfud MD, Sudhamek, Andreas Anangguru Yewangoe, dan Wisnu Bawa Tenaya.

BPIP sendiri diketuai Megawati Soekarnoputri.

Berikut profil Ma'ruf Amin dari Litbang Kompas:

Nama Lengkap: Ma'ruf Amin

Tempat, Tanggal Lahir: Kota Tangerang, Banten, 11 Maret 1943

Agama: Islam

Jabatan: Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2010 - 2014)

Alamat Kantor: MUI Alamat Rumah: Jl. Deli Lorong 27 No. 41 Tanjung Priok Jakarta Utara Telp. (021) 492-450

PENDIDIKAN :

Umum :

- SR Kresek, Tangerang (1955)

- Madrasah Ibtidaiyah Kresek, Tengerang (1955)

- Madrasah Tsanawiyah Pesantren Tebuireng, Jombang (1958)

- Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang (1961)

- Fakultas Ushuluddin Universitas Ibnu Chaldun, Bogor (1967)

Khusus :

- Pesantren, Banten (1963)

PERJALANAN KARIER:

Pekerjaan:

- Guru Sekolah-sekolah di Jakarta Utara (1964-1970)

- Pendakwah (1964)

- Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdatul Ulama (Unnu), Jakarta (1968)

- Direktur dan Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan dan Yayasan Al-Jihad (1976)

Pemerintahan:

- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (kehidupan beragama) (2007)

- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2010-2014)

Legislatif:

- DPRD Provinsi dari Utusan Golongan (1971-1973)

Keterlibatan dalam Organisasi:

- Ketua Fraksi DPRD I dari Fraksi Utusan Golongan

- DPR dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (1973-1977)

- Ketua Fraksi DPRD I dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

- DPRD Provinsi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (1977-1982)

- Pimpinan Komisi A dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

- MPR dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (1997-1999)

- Anggota MPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)

- DPR dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (1999-2004)

- Ketua Komisi VI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)

- Anggota Panitia Anggaran dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)

- Anggota Komisi II dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) ( 1999 )

KEGIATAN LAIN:

- Ketua Ansor, Jakarta (1964-1966)

- Ketua Front Pemuda (1964-1967)

- Ketua NU, Jakarta (1966-1970)

- Wakil Ketua Wilayah NU, Jakarta (1968-1976)

- Anggota Koordinator Da'wah (Kodi), Jakarta (1970-1972)

- Anggota Bazis (Badan amil zakat, infaq, dan shadaqah), Jakarta (1971-1977)

- Ketua Dewan Fraksi PPP (1973-1977)

- Anggota Pengurus Lembaga Da'wah PBNU, Jakarta (1977-1989)

- Ketua Umum Yayasan Syekh Nawawi Al Bantani (1987)

- Katib Aam Syuriah PBNU (1989-1994)

- Anggota MUI Pusat (1990)

- Rois Syuriah PBNU (1994-1998)

- Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat (1996)

- Ketua Dewan Syariah Nasional (DSN) (1996)

- Ketua Dewan Syuro PKB (1998)

- Mustasyar PBNU (1998)

- Anggota Komite Ahli Pengembangan Bank Syariah Bank Indonesia (1999)

- Ketua Komisi Fatwa MUI (2001-2007)

- Mustasyar PKB (2002-2007)

- Ketua Harian Dewan Syariah Nasional MUI (2004-2010)

- Ketua MUI (2007-2010)

KELUARGA:

- Hj. Siti Huriyah (isteri)

- 1. Hj. Dra. Siti Marifah, SH. (anak)

- 2. Hj. Siti Mamduhah, SE. (anak)

- 3. Siti Najihah (anak)

- 4. Hj. Siti Nur Azizah (anak)

- 5. Ahmad Syauqi (anak)

- 6. Ahmad Muayyad (anak)

- 7. Siti Hannah (anak)

- 8. Siti Haniatunnisa (anak)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved