Pilpres 2019

Abdul Somad, AHY, dan Salim Segaf Tidak Akan Bisa Mengangkat Elektabilitas Prabowo

Mengkerucut ke tiga nama yang secara intensif dibahas untuk diusung sebagai cawapres pendamping ketua umumnya, Prabowo Subianto.

Instagram/Kolase Tribunjabar
HABID Salim Segaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad 

MENGERUCUT ke tiga nama yang secara intensif dibahas untuk diusung sebagai cawapres pendamping ketua umumnya, Prabowo Subianto.

Ketiga sosok itu yakni Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, dan Ustaz Abdul Somad.

Bagaimana analisa politik terhadap tiga nama kandidat Cawapres dari Prabowo?

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai, ketiga nama itu bukan yang dibutuhkan Prabowo untuk memenangkan Pilpres 2019.

Karena ketiga nama itu menurut dia, tidak akan bisa mengangkat elektabilitas Prabowo kala bertarung dengan pasangan petahana Joko Widodo (Jokowi).

Ia pun menjelaskan nama AHY. Putera sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu masih relatif muda dan tidak banyak diketahui publik.

"Mas AHY masih terlalu muda. Saat ini posisinya juga tidak terlalu membumi di masyakat, baik sebagai mantan militer, juga apakah sebagai seorang politisi atau anak SBY," kata pendiri lembaga survey KedaiKOPI ini, kepada Tribunnews.com, Kamis (2/8/2018).

Begitu juga dengan Salim Segaf memiliki elektabilitas yang tidak tinggi, yakni 3,4 persen dalam survei teranyar KedaiKOPI.

Terkait Ustaz Abdul Somad, ia menyarankan bukan dia yang dipinang bila bercermin pada pengalaman sebelumnya, ketika ulama maju dalam konstelasi politik.

"Ustaz Abdul Somad, ini orang baik, dan ustad besar. Tapi kan kita punya banyak contoh ada tokoh NU, Hasyim Muzadi, ada KH Salahuddin Wahid. Nama-nama itu pernah bertarung di pilpres dan tidak berhasil," ucapnya.

"Tanpa mengurangi rasa hormat para ulama, jadi sebaiknya bukan Ustad Abdul Somad," ujarnya.

Diberitakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan, saat ini sudah ada tiga nama yang secara intensif dibahas untuk diusung sebagai cawapres pendamping ketua umumnya, Prabowo Subianto.

Ketiga sosok itu yakni Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY), Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, dan Ustaz Abdul Somad.

Meskipun demikian kata dia, Demokrat tetap menyerahkan kepada Ketua Partai Gerindra itu untuk memilih wakilnya secara bebas dan berdaulat tanpa tekanan atau intervensi pihak manapun.

Dia melanjuutkan, mengusulkan boleh, merekomendasikan boleh, tapi yang tidak boleh itu memaksakana kehendak apalagi mengancam.

"Kita percaya Prabowo akan memilih yang terbaik dan semua pihak harus menghargai pilihan Prabowo," ucapnya.

"Meski kami menyerahkan penuh kepada Prabowo untuk memilih wakilnya, tetap kami berharap bahwa yang terbaik itu adalah AHY jika dilihat dari potret harapan rakyat yang erwujud dari lembaga lembaga survei," imbuhnya.

Sebelumnya Fadli mengatakan, AHY merupakan usulan dari Demokrat.

Sedangkan Salim merupakan usulan dari PKS serta rekomendasi Ijtima (pertemuan) ulama. Demikian pula dengan Abdul Somad yang juga rekomendasi Ijtima ulama.

"Dari Demokrat itu Pak AHY, kemudian dari rekomendasi ijtima itu untuk cawapresnya kan ada Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Salim Segaf. Berarti setidaknya ada tiga nama yang ada sekarang ini," kata Fadli saat ditemui di kediaman Prabowo, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Ia menambahkan, PAN saat ini juga mengusulkan Abdul Somad sebagai cawapres sehingga tak ada tambahan nama baru.

Menurut Fadli, ketiganya memiliki kapasitas sebagai cawapres. (Srihandriatmo Malau /*)

Tolak cawapres

Dorongan untuk mendampingi Prabowo Subianto menjadi calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, ditolak Ustaz Abdul Somad.

Ustaz Abdul Somad memilih berjuang dalam dunia pendidikan. Keputusan tersebut, menurut aktivis sosial Ratna Sarumpaet, harus dapat dihargai seluruh umat.

Terlebih, keputusan mulia Ustaz Abdul Somad untuk terus mengedukasi masyarakat lewat tausiahnya, dibandingkan memilih kekuasaan yang menggiurkan dalam dunia politik.

"UAS memilih fokus di dunia pendidikan dan dakwah hingga akhir hayatnya. Alhamdulillah. Mari kita mendoakan dan menghormati Keputusan beliau," tulis Ratna Sarumpaet lewat akun twitternya @RatnaSPaet, Kamis (2/8/2018).

Lewat postingannya, dirinya turut melampirkan tautan sebuah portal berita, suarajatim.co.id. D

alam laporan, Ustaz Abdul Somad mengaku menolak tawaran menjadi pendamping Prabowo Subianto ketika Tablig Akbar di Universitas Sultan Agung (Unissula), Semarang, Jawa Tengah, Senin (30/7/2018).

"Doakan Ustadz Somad istiqomah jadi ustadz sampai mati. Ini ada dunia pendidikan dan dakwah. Biarkan Ustadz Somad fokus pada dunia pendidikan dan dakwah saja," ungkap Abdul Somad dikutip dari suarajatim.co.id berjudul 'Tolak Ijtima Ulama, UAS Bebas Dari Jebakan Politik Praktis, Rabu (1/8/2018).

Sebelumnya, penolakan Ustaz Abdul Somad untuk menjadi cawapres disyaratkan lewat postingan Instagramnya, @ustadzabdulsomad pada Minggu (29/7/2018). Dirinya menyebut pasangan terbaik adalah Prabowo-Salim Segaf Al Jufri yang disebutnya, Tentara-Ulama.

"Selamat! Ternyata kerumunan sudah berubah menjadi barisan kekuatan. Prabowo-Habib Salim pasangan tawazun (seimbang) antara ketegasan tentara dan kelembutan Ulama, Jawa non-Jawa, nasionalis-religius, plus barokah darah Nabi dalam diri Habib Salim. Biarlah saya jadi suluh di tengah kelam, setetes embun di tengah sahara. Tak sungkan berbisik ke Habib Salim, tak segan bersalam ke Jenderal Prabowo," tulis Ustadz Abdul Somad.

"Setelah Sayyidina Umar bin Khattab wafat, sebagian Sahabat ingin membaiat Abdullah -anak Sayyidina Umar- sebagai pengganti. Beliau menolak lembut, karena bidang pengabdian ada banyak pintu. Fokus di pendidikan dan dakwah. Al-Faqiir Ilaa Rabbih, Abdul Somad," tambahnya. (Dwi Rizki)

 Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat: Bukan AHY, Salim Segaf dan Ustaz Abdul Somad Jika Prabowo Ingin Menang di Pilpres 2019

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved