Gatot Nurmantyo Mendaki Gunung Lawu yang Mistis Jelang Jokowi Pilih Cawapresnya

PRESIDEN Joko Widodo sedang memikirkan siapa yang paling tepat ia pilih sebagai calon wakil presidennya (Cawapres).

instagram @nurmantyo_gatot
Gatot bersama para pendaki di trek pendakian Gunung Lawu. 

Dari penelusuran Warta Kota di sejumlah tulisan yang bertebaran di internet, Polet memang dianggap sebagai juru kunci Gunung Lawu. 

Pak Po mengatakan bahwa Lawu adalah pusat budaya dan kegiatan spiritual Jawa.

Pak Po menyebut keistimewaan gunung lawu adalah berdiri persis di tengah perempatan empat penjuru mata angin.

Bahkan bila ditarik secara garis lurus, Gunung Lawu sejajar tegak lulus tepat di Pura Mangkunegara. 

“Lawu itu letaknya pas di perempatan, dan jika di tarik garis lurus akan bertemu tepat di Pura Mangkunegaran Solo. Bukan Keraton Kasunanan. Seperti halnya Keraton Ngayojokarto tegak lulus tepat dengan Gunung Merapi,” katanya, di Karanganyar, Jawa Tengah belum lama ini.

Menurut pak po, sudah sejak jaman dahulu, gunung lawu menjadi tempat untuk laku spiritual para tokoh dan negarawan.

Hal itu Karena Gunung Lawu memiliki sejarah dan mistik tinggi. Dan dipercaya sejak turun temurun digunakan para raja dan para pemimpin Negara dan daerah sebagai tempat menyepi, mencari wangsit atau petunjuk dari Tuhan YME.

Pak Po menyebut hal itu dilakoni sejak Jaman Kraton sampai saat ini.

Menurut Pak Po, puncak Hargo Dumilah merupakan tempat sakral yang sering digunakan untuk semedi, meditasi atau mengolah kebathinan.

Pak Po pun mengakui bahwa Presiden Soeharto kerap datang ke Gunung Lawu. Bahkan kini Soeharto pun dimakamkan di lereng Gunung Lawu. 

Makam Soeharto

Makam Soeharto dan Ibu Tien Soeharto di Astana Giribangun di Karanganyar, Jawa Tengah
Makam Soeharto dan Ibu Tien Soeharto di Astana Giribangun di Karanganyar, Jawa Tengah (TRIBUN SOLO/LABIB ZAMANI)

Mausoleum keluarga Presiden Soeharto di lereng Gunung Lawu amat megah, dan bernama Astana Giribangun. 

Kompleks makam ini terletak di lereng Gunung Lawu pada ketinggian 660 meter di atas permukaan laut, tepatnya di di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, sekitar 35 km di sebelah timur kota Surakarta.

Komplek pemakaman ini dibangun di atas sebuah bukit berhawa sejuk.

Di atas komplek Astana Giribangun, terdapat Astana Mangadeg,yakni komplek pemakaman para penguasa Mangkunegaran, salah satu pecahan Kesultanan Mataram.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved