Warung Mi Ayam Milik Terduga Teroris di Depok Selalu Ramai Pembeli
Sedangkan MK, kata Syamsudin, belum lama ini bekerja sebagai penjual ayam potong. MK juga diketahui memiliki dua istri.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Yaspen Martinus
DUA terduga teroris yang ditangkap di RW 9, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Senin (9/7/2018) sore, bekerja sebagai pedagang mi ayam dan tukang ayam potong.
Keduanya adalah LM (30) alias LK, warga Kampung Bojong Lio RT 4/9, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Depok; dan MK, warga RT 2/9, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Depok.
LM diketahui sebagai pedagang mi ayam dan tinggal mengontrak bersama ibu, istri, dan anaknya yang masih bayi. Sedangkan MK (42) alias MAS yang juga tinggal mengontrak di Kampung Bojong Lio, bekerja sebagai tukang potong ayam, belum lama ini.
Baca: Densus 88 Ciduk Dua Terduga Teroris di Depok, Bekerja Sebagai Pedagang Ayam dan Serabutan
Syamsudin, Ketua RW 9 Kelurahan Sukamaju, Cilodong, membenarkan bahwa dua terduga teroris dengan inisial LM (30) dan MK (42) berprofesi sebagai penjual mi ayam dan ayam potong.
Bahkan, kata Syamsudin, warung mi ayam LM yang lokasinya tak jauh dari tempatnya mengontrak, selalu ramai setiap harinya.
"Warung mi ayamnya selalu ramai. Cukup laku keras. Dia biasa buka dari jam 10 pagi sampai tengah malam. Hampir semua warga di sini pernah beli mi ayamnya. Rasanya memang enak," kata Syamsudin, Selasa (10/7/2018).

Sedangkan MK, kata Syamsudin, belum lama ini bekerja sebagai penjual ayam potong. MK juga diketahui memiliki dua istri.
"Pernah ada warga yang hajatan, memesan langsung ke MK untuk ayamnya. Jadi kira-kira sebulan lalu, MK ini jual ayam potong dan tetangga bisa pesan langsung ke MK," jelasnya.
Terkait kesehariannya, kata Syamsudin, MK sangat tertutup.
Baca: Kata Caisar, Intan Jatuh Cinta kepadanya pada Pandangan Pertama
"Dia jarang bergaul sama tetangga. Begitu juga dua orang istrinya. Mereka sangat tertutup," ungkap Syamsudin.
Menurut Syamsudin, kedua istri MK tinggal satu atau atap di rumah kontrakan mereka.
"Jadi dua istrinya tinggal satu atap di rumah kontrakannya. Sepenglihatan saya, selama ini mereka sangat tertutup," paparnya.
Baca: Partisipasi Pemilih di Pilkada Serentak 2018 Cuma 73 Persen, Belum Mencapai Target KPU
Sedangka LM, kata Syamsudin, cukup ramah dengan warga.
"Kalau LM setiap hari selalu berinteraksi dengan masyarakat dan cukup ramah. Tapi istrinya yang tertutup," jelasnya. (*)