Lebaran 2018
Bertugas Saat Operasi Ketupat, Kakorlantas Polri Dapat Tape Beras Ketan Satu Ember dari Pemudik
Dalam operasi yang fokus mengamankan Hari Raya Idul Fitri tersebut, dikerahkan sebanyak 177 ribu personel gabungan.
Penulis: | Editor: Yaspen Martinus
BANYAK pengalaman dan cerita unik yang dialami Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa, selama
Operasi Ketupat 2018 yang berlangsung 18 hari pada 7 Juni-24 juni 2018.
Dalam operasi yang fokus mengamankan Hari Raya Idul Fitri tersebut, dikerahkan sebanyak 177 ribu personel gabungan. Polri juga menyiapkan 3.097 pos pengamanan di seluruh Indonesia selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2018.
Ditemui di rest area Cipularang KM 88, Minggu (24/6/2018), jenderal bintang dua ini mengamini banyak kejadian unik dari masyarakat yang ditemuinya langsung, baik di jalan tol, jalan tol fungsional, jalan arteri, hingga rest area.
Baca: Pensiun Jadi Hakim Agung, Artidjo Alkostar Bakal Pelihara Kambing di Kampung Halaman
Kejadian unik itu menjadi 'obat' tersendiri baginya untuk tetap bersemangat mengamankan arus mudik maupun arus balik. Khusus di arus balik, beragam panganan khas dari kampung halaman pemudik banyak diterima oleh Kakorlantas.
"Saat saya mengatur arus lalu lintas di Tol Cipali, dekat rest area, ada yang ngasih tape beras ketan satu ember, ya saya terima," ungkapnya.
Bukan hanya tape yang dibungkus daun jambu, khas Kabupaten Kuningan, Royke mengaku sempat diberikan rokok oleh pemudik. Seluruh pemberian itu diterima Royke dengan senang hati.

Tape satu ember hitam, dibuka olehnya dan dimakan bersama-sama dengan anggota. Sedangkan rokok, dia berikan ke anggotanya, karena dia bukan perokok.
Royke juga banyak mendapatkan ucapan terima kasih secara langsung dari pemudik yang melepas lelah di rest area. Utamanya karena kebijakan one way yang membuat lancar arus mudik.
Tidak tanggung-tanggung, saat arus balik, Royke menerapkan one way mulai Palimanan hingga Cawang, lebih jauh lagi mulai Kertasari hingga Cikarang Utama.
Baca: 18 Tahun Jadi Hakim Agung, Artidjo Alkostar Total Tangani 19.708 Kasus
"Saya kan sering mantau selama one way di beberapa rest area. Di sana ada pemudik usia 35-an yang sapa saya. Dia bilang terima kasih Pak Royke, karena dia lihat nama saya kan, di baju. Mudik tahun ini lancar, karena ada one way. Dia menunggu pemberlakuan one way di Palimanan," tuturnya.
Tidak hanya itu, di sela makan siang di rest area Tol Cipularang, Royke juga dihampiri seorang opa yang menyampaikan bahwa cucunya ingin bercita-cita menjadi polisi.
Momen tersebut banyak disaksikan oleh pemudik yang juga makan di tempat makan tersebut, beberapa anggota lalu lintas, termasuk Tribunnews.com yang masuk dalam rombongan media.
Baca: Pemakaman Jenazah Terduga Teroris yang Tewas di Cianjur Cuma Dihadiri Empat Orang
Sontak, opa tersebut membawa cucunya ke Royke. Dengan hangat, mantan Dirlantas Polda Metro Jaya ini menyapa anak laki-laki, cucu dari opa tadi.
"Mau jadi polisi ya? Harus berani ya," kata Royke.
Malu-malu, anak tersebut mengangguk, dan terus memandangi seragam polisi yang dikenakan Royke. Mengakhiri pertemuan, Opa tersebut meminta agar ketiga cucunya foto bersama dengan Royke dan Kabag Ops Korlantas Kombes Benyamin.
Baca: Menyamar Jadi Pemesan, Polisi Pelabuhan Tanjung Priok Ciduk Pembuat dan Pengedar Uang Palsu
"Ayo salam sama Om Royke dan Opa Benyamin," kata opa tersebut mengakhiri pertemuan.
Pengalaman yang dialami Royke, turut dialami oleh anggota Korlantas Polri yang lain, termasuk Benyamin. Saat mengatur arus lalu lintas, dia mendapatkan dua bungkus opak dari pemudik.
"Sama seperti bapak (Royke), kalau bapak dapat tape, saya dapat opak. Walaupun hanya opak, tapi bagi saya nilainya tinggi sekali. Bentuk ungkapan rasa terima kasih ke masyarakat. Banyak juga pemudik yang dari jendela beri jempol dan teriak terima kasih Pak Polisi. Ini jadi semangat buat kami semua," beber Benyamin. (*)