Pakar Blockchain Dunia Akan Kumpul di Bali
"Blockchain merupakan teknologi baru di dunia... Maka, kami mendorong para pelaku start up di Tanah Air untuk mengikuti pertemuan ini..."
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Fred Mahatma TIS
TEKNOLOGI blockchain sedang menjadi perbincangan hangat saat ini. Teknologi masa depan ini diyakini akan mendorong terjadinya perubahan pada berbagai organisasi, termasuk pemerintah, institusi finansial, asuransi, kesehatan, internet of things dan manajemen rantai pasokan.
Untuk membahas implementasi terbaru dari teknologi blockchain serta proyeksi perkembangannya di masa depan, Asosiasi Blockchain Indonesia dan XBlockchain menggelar pertemuan berskala global di Bali pada 9-10 Oktober 2018.
Bertajuk XBlockchain Summit, pertemuan mendatang ini digelar menjelang pertemuan tahunan para pemimpin IMF dan World Bank di Nusa Dua, Bali.

"Kami sengaja memilih Bali dan waktunya berdekatan dengan pertemuan IMF-World Bank. Tujuannya agar bisa menarik perhatian para pemimpin global yang datang ke Bali," kata Co-founder Xblockchain Constantin Papadimitriou, dalam konferensi pers di Chubb Square, UOB Tower Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (30/5/2018).
"Kami berharap pertemuan ini bisa memperluas jaringan pelaku blockchain di Tanah Air dan pemain global," imbuhnya.
XBlockchain Summit akan menampilkan nama-nama besar dalam industri blockchain. Sebut saja, Jed McCaleb (pendiri Ripple dan Stellar), David Ben Kay (ex Microsoft China dan veteran Ethereum Foundation), dan Long Wong (ex Presiden NEM.io Foundation dan pendiri ProximaX).
"Kami menargetkan 1.000 peserta dari 30 negara terlibat dalam pertemuan ini. Lebih dari 40 sesi akan digelar yang melibatkan 70 pembicara," papar Constantin.
Peluncuran XBlockchain Summit tahun ini merupakan momen yang paling tepat karena bersamaan dengan inisiatif pemerintah Indonesia membentuk tim khusus untuk mempelajari bagaimana blockchain dapat menciptakan perubahan dan perkembangan dalam industri finansial maupun organisasi swasta sehingga meningkatkan produktivitas.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan pemerintah mendukung sepenuhnya pengembangan teknologi blockchain di Indonesia.
"Kami mendukung penyelenggaraan XBlockchain Summit ini. Mari kita pelajari teknologi ini agar tidak ketinggalan dari negara lain. Negara kepulauan seperti Indonesia pasti akan mendapat manfaat dari pertukaran ide inisiatif dalam pertemuan ini," tuturnya.
"Berbagai sektor dan industri, khususnya industri kreatif akan mendapatkan manfaat atau peluang yang muncul dari pengembangan teknologi blockchain ini," imbuh Triawan.
Peluang sangat Luas
Sementara Ketua Umum Asosiasi Blockchain Indonesia Steven Suhadi mengatakan peluang untuk berkembangnya blockchain sangat luas.
Pasalnya, teknologi ini dapat dengan cepat diadopsi oleh berbagai macam sektor industri, mulai dari transformasi manajemen transaksi layanan keuangan, catatan kesehatan, pengumpulan pajak, pembiayaan rantai pasokan hingga manajemen identitas digital.

"Blockchain merupakan teknologi baru di dunia. Teknologi ini mendorong kesempatan baru untuk berinovasi. Karena itu kami mendorong para pelaku start up di Tanah Air untuk mengikuti pertemuan ini. XBlockchain Summit akan membuat para peserta semakin cepat beradaptasi dengan industri blockchain, perkembangan teknologi dan regulasi," jelas Steven.
Untuk dapat memaksimalkan partisipasi, para peserta disarankan membeli tiket sebelum 1 Agustus agar mendapatkan potongan harga. Hanya dengan US$150, para peserta akan mendapatkan all-access Platinum Pass ke berbagai program dan area seperti XBlockchain Party, XBlockchain Lounge, XBlockchain Awards, dan akses eksklusif ke XBlockchain Leader's Dinner.
Sebagai informasi, investasi global dalam teknologi finansial di Asia berkembang pesat dari US$ 880 juta di tahun 2014 menjadi US$ 8,5 miliar dalamperiode 2016-2017, di mana banyak perhatian tertuju ke teknologi blockchain.
Sektor swasta dan publik di Indonesia pun mulai melirik blockchain sebagai solusi untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan produktivitas serta efisiensi daam perekonomian.