Hanya 30 Persen Remaja Suka Sayur dan Buah

Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan, dr Eni Gustina MPH, mengatakan, hanya 30 persen remaja yang suka sayur dan buah.

Penulis: Gopis Simatupang | Editor:
Warta Kota/Istimewa
Ilustrasi. 

WARTA KOTA, PALMERAH----Berdasarkan data Global School Health Survey tahun 2015, ditemukan 65,2 persen remaja Indonesia jarang sarapan, serta 93,6 persen remaja kurang mengonsumsi serat, sayur, dan buah. Lalu 75,7 persen lebih suka konsumsi makanan dengan bumbu penyedap, dan 42,5 persen kurang melakukan aktivitas fisik.

Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan, dr Eni Gustina MPH, mengatakan, hanya 30 persen remaja yang suka sayur dan buah.

Padahal, remaja seharusnya mengonsumsi gizi seimbang agar di masa depan risiko terkena penyakit tak menular lebih rendah.

Baca: Kekurangan Gizi Remaja Putri dan Wanita Usia Subur di Indonesia Merupakan Masalah Serius

"Setengah karbohidrat, tidak hanya dari nasi, tetapi bisa singkong, kentang, dan umbi-umbian. Kemudian sepertiga lagi sayur. Kemudian sepertiga lagi protein dan buah," kata Eni beberapa waktu lalu.

Eni mengatakan, pihaknya telah menyediakan pelayanan peduli remaja di puskesmas dan posyandu remaja yang memberikan edukasi dan informasi terkait kesehatan remaja.

"Program ke depannya, akan ada pencegahan untuk penyakit tidak menular. Agar remaja putri nanti saat melahirkan tidak mengalami komplikasi dan pendarahan. Supaya nanti anaknya tidak lahir dengan stunting karena gizi buruk," kata Eni.

Peter MacArthur, Duta Besar Kanada untuk Indonesia, mengatakan, berfokus pada nutrisi untuk wanita dan remaja putri sangatlah penting.

Baca: Sebanyak 8.855 Balita di Depok Kurang Gizi Kronis

Oleh karena sebanyak satu miliar perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia mengalami kekurangan gizi dan tidak dapat meraih potensi terbaik mereka.

"Di antara mereka, lebih dari 500 juta menderita anemia, jutaan mengalami kekurangan gizi kronis, serta pertumbuhan dan perkembangannya terganggu," katanya.

Di Indonesia, setidaknya sepertiga gadis remaja mengalami anemia dan hampir 40 persen anak-anak di bawah usia lima tahun (hampir sembilan juta anak) mengalami kekurangan gizi kronis atau stunting.

Sumber: Warta Kota
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved