Ada Workshop Membatik di Festival Betawi

Beberapa pengurus museum tampak mempratikkan cara membatik dengan sejumlah perlengkapan yang mereka bawa.

Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Andy Pribadi
Warta Kota/Rangga Baskoro
Diharapkan, dengan dibukanya gerai Dekranasda Jakarta Pusat bisa meningkatkan minat para pengrajin batik untuk juga memroduksi batik khas Betawi. 

FESTIVAL Betawi yang digelar Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta menggelar Festival Betawi di Smesco Indonesia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan pada Kamis (31/5) menyuguhkan sejumlah hal menarik.

Pengunjung Festival Betawi didominasi oleh perempuan dari seluruh wilayah DKI Jakarta. Mereka memborong barang-barang yang dijual, mulai fesyen, batu alam, batik betawi maupun jajanan khas betawi.

"Mumpung ada di sini. Biasanya susah nyarinya kalau pas pengin," kata Novita yang membeli dua buah Bir Pletok di salah satu tenant.

Di antara puluhan tenant, terlihat satu pemandangan menarik yakni gerai milik Museum Tekstil. Beberapa pengurus museum tampak mempratikkan cara membatik dengan sejumlah perlengkapan yang mereka bawa.

"Kami sengaja workshop di sini sebagai ajang promosi batik. Kami juga undang memperbolehkan pengunjung belajar membatik langsung di sini. Tentunya kami ajari," kata Dimas seorang guide Museum Tekstil kepada Warta Kota.

Sylvia (26), seorang pengunjung yang mencoba menorehkan motif di selembar kain dengan canting, mengaku mendapatkan pengalaman baru.

"Selama ini cuma tahu batik yang sudah jadi. Di sini bisa lihat langsung proses kreatifnya bahkan iseng mencoba. Asyik juga kok," katanya semringah.

Ketua Dekranasda DKI Jakarta Fery Farhati mengatakan, acara tersebut menjadi ajang promosi karya para perajin asal Jakarta sehingga usaha yang dijalankannya bisa tumbuh berkembang bahkan maju.

"Selain memperkenalkan budaya betawi, kami ingin tunjukkan hasil karya perajin supaya ada interaksi antara perajin dan masyarakat," ujar Fery ditemui di sela acara.

Istri Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan ini menambahkan, selama ini banyak masyarakat yang mengeluh sulitnya nendapatkan kuliner khas betawi.

"Maka pameran seperti ini diharapkan mempermudah masyarakat mendapatkan kuliner atau kerajinan betawi yang selama ini susah mereka cari. Kami juga sudah membuka sejumlah gerai deskranada di beberapa kantor pemerintahan di Jakarta," kata Fery.

Gerai-gerai di Festival Betawi menawarkan berbagai jenis kerajinan, seperti tas, kebaya, dan batik betawi, hingga produk kuliner khas Betawi di antaranya Rumah Betawi, Batikku Batikmu, Laras Butik, Roemah Kebaya, Betawi Distro, Pasar Unik 89, Makanan Kering Betawi Mirama Jalijo, Kerak Telor Bang Jamal, Selendang Mayang Bu Evi.

Menurut Direktur Utama Smesco Indonesia Emilia Suhaimi, ajang ini adalah pertama kali dilakukan Deskranada di Smesco Indonesia sebagai bentuk promosi seni dan budaya betawi.

"Untuk gerainya kami sudah memiliki 34 provinsi di Indonesia, termasuk dari Jakarta. Ibaratnya ini miniaturnya gerai yang mewakili tiap provinsi yang kami pamerkan setiap hari di lantai satu dan dua."

"Tapi untuk kegiatan seperti Festival Betawi ini baru pertama kali dilakukan yakni oleh Provinsi DKI Jakarta. Kami harap provinsi lain juga melakukan hal serupa di Smesco sini," imbuhnya.

Ia menambahkan,festival ini diikuti langsung para perajin produk sehingga harga yang ditawarkan lebih terjangkau.

"Langsung yang hadir di sini adalah para perajinnya sehingga harganya harga perajin," tuturnya.

Adapun seni betawi yang ditampilkan dalam kegiatan itu yakni lenong, tari dan musik betawi dan peragaan busana dari abang-none DKI Jakarta.

Sumber: Warta Kota
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved