Ramadan
Harga Ayam Naik dari Rp 120.000 per Ekor menjadi Rp 150.000 per Ekor di RPHU Rorotan
Kan permintaan ayam jelang bulan puasa dan pas bulan puasa biasanya meningkat. Otomatis harga juga ikut-ikutan naik.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Intan Ungaling Dian
WARTA KOTA, CILINCING---Harga hewan unggas seperti ayam dan bebek di Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, mengalami kenaikan.
Kenaikan harga tersebut sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu jelang Ramadan.
Salah satu pedagang, Minan (50), mengatakan, belakangan ini harga ayam mengalami lonjakan harga dari Rp 120.000 per ekor menjadi Rp 150.000 per ekor.
Menurut Minan, kenaikan harga ayam disebabkan karena permintaan ayam dari masyarakat tinggi.
"Kan permintaan ayam jelang bulan puasa dan pas bulan puasa biasanya meningkat. Otomatis harga juga ikut-ikutan naik," ucap Minan, Rabu (16/5/2018).
Baca: Harga Ayam Potong Melejit dari Harga Rp 30.000 per Kilogram menjadi Rp 37.000 per Kilogram
Dia menuturkan, pada hari biasa, dirinya hanya mampu menjual 20-30 ekor ayam per hari.
Namun, ketika bulan puasa tiba, jumlah ayam yang dijual bisa mengalami peningkatan hingga 100 ekor ayam per hari.
"Meski permintaan meningkat, stok ayam masih aman, nggak ada masalah. Stok ayam yang berasal dari para peternak di luar Jakarta terus bertambah seperti Karawang, Indramayu, dari Cianjur," ucapnya.
Pedagang unggas lainnya, Herman (37), mengatakan, harga bebek peking yang dijualnya kini mencapai Rp 110.000 per ekor menjelang bulan puasa.
Sebelumnya, bebek peking yang dijual hanya Rp 80.000 per ekor.
Baca: Harga Ayam Potong di Pasar Induk Jambu Dua Merangkak Naik, Pedagang Malah Teriak
Dia menduga, kenaikan harga akibat menipisnya stok bebek peking seiring dengan meningkatnya permintaan. Alhasil harga bebek peking yang dijualnya pun merangkak naik.
"Saya standarnya sehari 400-an ekor, hari ini aja sudah habis 450 ekor. Sebenarnya setiap bulan begini pasti lebih, cuma karena stoknya aja lagi nggak ada," tuturnya.
Salah seorang konsumen, Eva (34), mengaku hanya bisa pasrah dengan kenaikan harga unggas tersebut.
Pasalnya kenaikan harga pada saat bulan puasa sudah menjadi hal yang lumrah terjadi setiap tahun.
"Kan memang begini kondisinya setiap tahun, nggak heran. Tapi kalau bisa, pemerintah bisa bikin gimana caranya harga-harga nggak naik. Kalau begini kan kasihan rakyat kecil," ucapnya.