Menyambut Hari Kartini
31 Kartini Masa Kini Gelar Pameran Lukisan di Surabaya
Kupu-kupu yang sangat beraneka ragam warna inilah yang dituangkan oleh 31 pelukis se-Jawa Timur dalam pameran lukisan kali ini.
Penulis: Achmad Subechi | Editor: Achmad Subechi
WARTA KOTA, PALMERAH--Kecantikan dan keindahan kupu-kupu yang sering kita lihat sangatlah mengagumkan.
Mungkin sering kita lupakan adalah proses untuk menjadi indahnya, diperlukan pengorbanan dan perjuangan.
Setelah melalui proses metamorfosis, yang awalnya telur akhirnya menjadi kupu-kupu yang indah.
Kupu-kupu yang sangat beraneka ragam warna inilah yang dituangkan oleh 31 pelukis se-Jawa Timur dalam pameran lukisan kali ini.
Metamorfosis diambil sebagai tema dalam pameran yang diadakan di Singgasana Surabaya dalam rangka memperingati hari Kartini.
Pameran ini merupakan agenda rutin dari hotel resort terbesar di kota Surabaya yang terletak di jalan Gunungsari, bekerja sama dengan Fitri Art.
Pameran lukisan ini diikuti oleh 31 orang pelukis wanita yang berasal dari Jawa Timur, yakni Ary Indrastuti, Anny Djon, Aprilisfiya Handayani, Ar’santi, Aski Gd Ngurah MS, Avy Alma Nabila, Dona Ghani, Dra Hj Ien Soeharsono, Eka Sudaryo, Endang Waliati, Esti S. Ardian, Fifin Widyaprasti, Hani Tri Wahyuni, Henny M, Hermin Fuji Kristian, Heti Palestina Yunani, Ida Fitriyah, Maria Novita Sechan, Nabila Dewi Gayatri, Nana Murtiana Soewito, Noery Dyas, Novita Mardiana, Ovy Noviardhyani, Paulina Soesri H, Rajendradewi P, Setyorini, Siti Purwaningsih, Sri Muhartini, Susi, Susy Zackia, Virgorini Hendrianti.
"Pameran lukisan ini sebagai perwujudan emansipasi dari para pelukis wanita yang menggambarkan perubahan menjadi yang lebih baik. Merupakan cara dari para pelukis wanita untuk mengenang semangat Kartini dalam memperjuangkan hak-hak wanita," kata Ida Fitriyah.
Pembukaan pameran lukisan pada hari Rabu pekan lalu diawali dengan permainan biola oleh ananda Cinta Camelya Putri dan pembacaan puisi oleh Ardi Susanti.
Kemudian dilanjutkan dengan demo melukis oleh 31 pelukis. Satu kanvas ukuran besar dilukis oleh perwakilan dari 3 generasi yang merupakan lanjutan dari goresan tangan Budhy Guntur Iriansah, sebagai tanda dibukanya pameran lukisan di Lobby Singgasana Surabaya.
Dalam pembukaannya, Budhy menyampaikan bahwa dunia seni lukis merupakan dunia yang menggairahkan dalam kehidupan, memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri.
"Kami sangat mengapresiasi semua karya yang telah diciptakan oleh seniman seniman wanita ini. Tanpa adanya seni, hidup ini seakan kurang lengkap dan gersang, datar begitu saja.”
Dengan diadakannya pameran lukisan di Singgasana Hotel Surabaya diharapkan dapat memotivasi kepada para seniman untuk berkarya dan berprestasi serta mampu menciptakan harmonisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Sukses dan jangan pernah lelah berkarya. Tunjukkan karya karya terbaik para Kartini-kartini masa kini di mata dunia," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ida Fitriyah seniman lukis asal Surabaya sekaligus ketua Panitia mengatakan bahwa, ”Tema Metamorfosis diambil sesuai dengan nuansa Hari Kartini yang memiliki arti sangat luas. Pameran lukisan kali ini mayoritas menampilkan gambar kupu kupu, dimana kupu kupu mempunyai filosofi yang bagus. Untuk menjadi sesuatu yang lebih baik dibutuhkan pengorbanan dan perjuangan. Seperti kita ketahui bersama bahwa manusia juga memiliki siklus hidup yang sama dengan kupu-kupu. Ada kelahiran, ada pertumbuhan yang dikuasai nafsu dan keegoisan, ada kematian sementara, kemudian kebangkitan yang mengagumkan.”
Pameran lukisan yang di gelar selama 1 bulan penuh, 11 April – 10 Mei 2018 di lobby Singgasana Hotel ini menampilkan 34 hasil karya . Diharapkan kupu-kupu yang beterbangan di lobby Singgasana mampu menciptakan suasana yang penuh cinta kasih dan kebersamaan. Baik bagi penikmat lukisan, pengunjung Hotel maupun bagi seniman itu sendiri.