Tarif OK Otrip Belum Naik, KWK Keberatan

WALAU tarif OK Otrip naik dari Rp 3.459 menjadi Rp 3.739 per kilometer, Kepala Humas PT TransJakarta Wibowo mengatakan, tarif baru tersebut belum diterapkan menyeluruh di setiap trayek OK Otrip.

Tarif tersebut hanya berlaku pada trayek OK Otrip Tanah Abang, sedangkan trayek lainnya, antara lain Kampung Melayu-Duren Sawit, Pondok Gede-Kampung Rambutan, Semper-Rorotan, Lebak Bulus-Pondok Labu, serta Grogol-Angke, masih mengacu pada tarif lama.

"Tarif baru hanya untuk (trayek) Tanah Abang, sedangkan lima rute lainnya masih pakai tarif lama. Soal tarif masih akan dikaji lagi," ujar Wibowo saat dihubungi, Senin (16/4/2018).

Baca: Mesin Tapping OK Otrip Belum Akurat, Data Penumpang Dicatat Manual

Terkait hal tersebut, Ketua Pelaksana OK Otrip Koperasi Wahana Kalpika (KWK) Roisudin Ilyas keberatan. Sebab, seluruh armada KWK yang tergabung dalam program OK Otrip sejak uji coba tahap pertama, tepatnya pada 15 Januari 2018, berada di luar trayek Tanah Abang.

Sementara, tarif baru yang dijanjikan bakal diterapkan usai masa uji coba justru tidak terealisasi. Karena, masa uji coba program OK Otrip kembali diperpanjang PT Transjakarta, dari sebelumnya ditargetkan rampung pada 15 April 2018, menjadi 16 Juni 2018.

"Selama masa perpanjangan uji coba sekarang ini kami minta tarif baru diberlakukan, karena KWK ada di rute di luar itu (Tanah Abang)," jelasnya.

Baca: Bus Listrik Bakal Layani Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta

Permintaan pemberlakuan tarif baru tersebut, kata Roisudin Ilyas, sangat beralasan. Sebab, KWK salah satu koperasi yang mendukung penuh program OK Otrip sejak diluncurkan pada akhir 2017 lalu. Apalagi, pihaknya telah menyampaikan bakal menyiapkan 1.000 unit armada untuk mendorong target pencapaian armada OK Otrip pada 2018.

"Kami akan minta, karena kami mitra yang mendukung OK Otrip sejak awal," imbuhnya. (*)