Mantan Panglima Pasukan Berani Mati Gus Dur Larang Masjid Jadi Tempat Kampanye
Mantan Panglima Berani Mati Gus Dur melarang para calon legislatif dan kepala daerah menjadi Masjid sebagai tempat kampanye.
Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Theo Yonathan Simon Laturiuw
WARTA KOTA, PALMERAH -- Mantan Panglima Berani Mati Gus Dur, Ustadz Khudori, bersama ratusan takmir masjid se Jabodetabek menggelar deklarasi gerakan cegah politisasi Masjid untuk menolak oknum yang menjalankan politik praktis di lingkungan masjid.
Bertempat di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, mereka kompak menyerukan bahwa fungsi masjid adalah untuk tempat beribadah kepada Allah SWT.
"Mari menjadikan masjid sebagai sarana untuk mempersatukan umat, bukan dijadikan sarana memecah belah umat dan memperuncing perbedaan," ungkap perwakilan Takmir Masjid se Jabodetabek, Ustadz Khudori, melalui pesan tertulis, Kamis (15/3/2018).
Ustadz Khudori mengingatkan agar menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan menjadikan mimbar-mimbar masjid sebagai media untuk menyampaikan dakwah atau ajakan menjalankan ajaran agama secara sejuk dan damai, menerima perbedaan dan saling menjunjung toleransi, bukan caci maki, ujaran kebencian dan ajakan permusuhan.
Baca: 8 Pasal Pencabut Nyawa Dalam Pergub Pariwisata Era Anies-Sandi
Baca: Pengedar Sabu 50 Kilogram Lompat ke Kali Ancol Lalu Jadi Bahan Tertawaan Warga
"Mencegah masuknya khotib dan penceramah masjid yang berpaham radikal, takfiri, ujaran kebencian, intoleran dan anti Pancasila," ujarnya.
Di tempat kesempatan sama, Mantan Panglima Pasukan Berani Mati Gus Dur, Gus Nuril Arifin meminta kepada takmir masjid dan para jamaah yang hadir untuk tidak menggunakan masjid sebagai ajang kepentingan politik praktis, partisan dan jual beli suara.
Dia berharap di tahun politik ini Masjid tidak lagi sebagai tempat berkampanye politik.
"Mari belajar dewasa, bersikap patriot hilangkan ego. Ke masjid itu mau ketemu Allah apa ketemu calon Gubernur atau calon Presiden," sindir Gus Nuril.
Sementara itu Ketua Forum Rembuk Masjid Indonesia (Formasi) KH Sholeh Marzuki menyerukan kepada seluruh umat Islam khususnya takmir masjid agar menjaga suasana tempat ibadah tidak dijajah oleh kelompok-kelompok tertentu yang memiliki agenda politik praktis, apalagi sampai ingin memecah belah umat.
Baca: Istri WN Norwegia Ngeluh Proses Penanganan Perkara di Polres Jakarta Utara
Baca: 7 Cara ASTRA Hilangkan Aksi Naik-Turun Penumpang di Jalan Tol Tangerang-Merak
"Agar masjid jangan dikotori oleh oknum yang mempunyai kepentingan sesaat hanya mencari suara dengan menguasai masjid," kata pria yang karib disapa Gus Sholeh.
Lebih lanjut, Gus Sholeh tidak bisa membantah bahwa fenomena di tahun pilkada serentak dibarengi Pilpres ini akan bermunculan kepentingan masuk ke berbagai elemen termasuk masjid.
"Janganlah masjid dijadikan tempat untuk mengamankan suara yang ujung-ujungnya menjelekkan kelompok sana sini," tegasnya
Usulan Kegiatan Non Fisik di Jaksel Naik 20 Persen |
![]() |
---|
Pemkot Jaksel Mendadak Kumpulkan Parpol Peserta Pilkada Serentak 2018 |
![]() |
---|
7 Cara ASTRA Hilangkan Aksi Naik-Turun Penumpang di Jalan Tol Tangerang-Merak |
![]() |
---|
Istri WN Norwegia Ngeluh Proses Penanganan Perkara di Polres Jakarta Utara |
![]() |
---|
Pengedar Sabu 50 Kilogram Lompat ke Kali Ancol Lalu Jadi Bahan Tertawaan Warga |
![]() |
---|