Cara Ini Bisa Menarik Kaum Muda Menjadi Petani

Cara ini mungkin bisa menarik kaum muda Indonesia untuk menjalani kehidupan sebagai petani.

Penulis: | Editor: Max Agung Pribadi
Antara Foto/Muhammad Adimaja
Seorang pekerja melakukan perawatan tanaman yang ditanam dengan teknik hidroponik di rumah Hidroponik, Rusun Marunda, Jakarta, Rabu (27/4/2016). Menanam dengan teknik hidroponik menjadi solusi pertanian bagi masyarakat perkotaan karena dapat dilakukan dengan lahan yang terbatas. ( 

WARTA KOTA, SENAYAN-Banyaknya model petani yang dilanda kemiskinan membuat  profesi petani masih dianggap sebelah mata di Indonesia, bila  dibandingkan profesi seperti dokter atau polisi misalnya.

Padahal, kebutuhan pangan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan  populasi penduduk di Indonesia.

Sektor pertanian berperan strategis dalam menyediakan bahan baku pangan nasional.

Bila profesi ini terus dianggap 'tidak keren', bagaimana menyediakan pangan bagi 260 juta penduduk Indonesia?

Untuk itu diperlukan daya tarik agar semakin banyak generasi muda di Indonesia  mau bekerja di sektor pertanian.

Sumber Biro Pusat Statistik Agustus 2017, dari 121 juta orang tenaga kerja, yang bekerja dibidang pertanian hanya 29  persen atau sekitar 35 juta penduduk. Dari jumlah tersebut, 61 persen berusia diatas 45 tahun.

Masalah regenerasi petani yang lambat karena kurangnya minat generasi muda dibidang pertanian, serta melibatkan kaum muda dibidang pertanian menjadi prioritas jika  ingin mencapai ketahanan pangan nasional.

Topik tersebut diangkat dalam talkshow Go-Young Farmers yang merupakan  perhelatan The Jakarta Food Security Summit 2018 yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta Convention Center, pekan lalu.

Hadir sebagai panelis di acara tersebut, Dosen Institut Pertanian Bogor Dr Bayu Krisnamurthi, petani muda terbaik 2016 Adi Pramudya, dan Head of Region APAC 1 Crop Science Division Bayer Jens Hartmann.

Bayu menjelaskan, Indonesia akan mengalami periode bonus demografi, di mana jumlah orang produktif lebih tinggi daripada jumlah lansia dan anak-anak.

“Kondisi ini merupakan kesempatan bagi kita untuk mengenalkan pertanian kepada generasi muda, jika tidak, pertanian akan mengalami kekurangan sumber daya manusia dan akan sulit bagi kita untuk mencapai ketahanan pangan nasional,” ujar Bayu.

Menurutnya, generasi muda adalah kunci, dan pertanian modern adalah solusi untuk menarik generasi muda untuk terlibat dalam bisnis pertanian. Pertanian digital adalah salah satu alat pertanian modern yang dapat mengubah pertanian menjadi bisnis yang menarik.

Pertanian digital

Pertanian digital atau digital farming merupakan teknologi yang dapat memudahkan pengambilan keputusan secara praktis dan bermanfaat.

Halaman
12
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved