Waspada Open Trip Abal-abal di Instagram, Ratusan Merasa Ditipu
Sebagian besar peserta kesal, akhirnya ada yang kasih sampai Rp 9 juta, ada yang kasih Rp 5 juta,” ujarnya.
WARTA KOTA, PALMERAH- Ratusan orang merasa tertipu dengan penyedia jasa open trip atau travelling bersama yang dipromosikan di instagram.
Selain dirugikan karena pelayanan, mereka juga ditarik sejumlah uang yang jumlahnya mencapai puluhan juta.
Padahal mereka sudah membayar lunas perjalanan tersebut.
Adalah akun @mlakutrip di Instagram yang menjalankan open trip ke gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat pada (16/2- 18/2) lalu.
Salah seorang peserta open trip yang enggan disebut namanya mengatakan, ketidak profesionalan panitia open trip sudah terjadi sejak awal keberangkatan.
Para peserta membayar Rp 400 ribu per orang.
“Totalnya ada sekitar 116 peserta di 3 bus. Awalnya ketemu di terminal Kampung Rambutan, bus tidak jalan juga, padahal di jadwal berangkat pukul 20.00, belakangan diketahui bus belum dibayar,” ujarnya, Rabu (28/2/2018).

Kemudian, di perjalanan, panitia yang juga pemilik Mlaku Trip berinisial DP meminta para peserta membayar lagi Rp 100 ribu per orang.
“Sebagian besar peserta kesal, akhirnya ada yang kasih sampai Rp 9 juta, ada yang kasih Rp 5 juta,” ujarnya.
Mereka rela membayar lantaran dijanjikan diganti saat tiba di Papandayan.
Belakangan, kata dia, diketahui bahwa tukang masak, pemasok kaos, hingga tiket masuk gunung Papandayan pun belum dibayar.
”Kita tetap mendaki, namun dengan banyak sekali kekurangan. Dijanjikan makanan iga bakar dan pizza, ternyata Cuma telor ceplok,” ujarnya.
Rombongan pun sempat ditahan oleh pengelola Papandayan lantaran uang tiket masuk ke kawasan Wisata belum dilunasi.
Para peserta mengaku mengetahui akun Mlaku Trip setelah dipromosikan di salah satu akun instagram pendaki yang cukup banyak pengkikutnya, yakni @mountnesia.
Mereka juga mentransfer pembayaran open trip ke rekening yang sama, yakni BCA atas nama Sa****ni R**ina M**t** U** yang diduga merupakan istri dari DP.
Diketahui pula ternyata sudah ada korban lain yang transfer ke rekening pelaku dengan tujuan open trip ke Papandayan di bulan Maret dan juga open trip Pulau Seribu.
“Kita berharap ini jadi pelajaran buat penggemar travelling, jangan mudah percaya open trip abal-abal yang belum jelas kinerjanya. Kita juga tidak ingin ada korban lagi. Sepengetahuan kami. Dulu pelaku juga pernah buat namanya Baper Adventure,” tuturnya lagi.
Para korban belum berencana membawa kasus ini ke ranah hukum. Namun bila kerugian tidak segera diganti, rencananya mereka akan lapor ke polisi atas dugaan penipuan atau penggelapan.