Pabrikan Mobil Tetap Bersedia Setor data ke Gaikindo
PT Toyota Astra Motor tidak keberatan menyerahkan data penjualan mobil ke Gaikindo.
Penulis: | Editor: Ahmad Sabran
WARTA KOTA, JAKARTA- Sejumlah pabrikan mobil di Indonesia mengaku tetap akan memenuhi permintaan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk menyerahkan data penjualan mobil. Meskipun sebelumnya Komisi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mewanti-wanti data penjualan harusnya diserahkan ke pemerintah untuk menghindari terjadinya pengaturan pasar.
Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto mengaku tidak keberatan menyerahkan data penjualan mobil.
“Gaikindo adalah perantara, atau perwakilan maker (pembuat) dengan pemerintah, jadi data penjualan ya kita serahkan ke mereka,” ujarnya saat dihubungi Warta Kota, Rabu (28/8/2).
Dihubungi terpisah, pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai, juga mengaku menyatakan tidak keberatan penyerahan data penjualan mobil ke asosiasi. “Dari pihak Hyundai tidak masalah data penjualan dikirimkan ke Gaikindo,” ujar Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Mukiat Sutikno kepada Warta Kota.
Sebelumnya, Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia Jodie O'tania mengakui, kalau sampai saat ini belum ada ruginya mengikuti keanggotaan Gaikindo. “Kalau sampai saat ini, yang kami dapatkan ketika menjadi anggota Gaikindo adalah keuntungan, itu yang selalu kami dapat. Jadi kalau berbicara soal kerugian, hingga sekarang tidak ada,” ujar Jodie seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (22/2).
Jodie menambahkan, menjadi anggota Gaikindo, BMW bisa mendapat dan berbagi informasi dengan merek-merek lainnya, terutama di segmen premium yang masih akan terus berkembang. “Jadi dengan berada di asosiasi, memberikan manfaat besar,” tutur Jodie.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pencegahan KPPU Taufik Ahmad menyampaikan terdapat kerawanan atau celah penyalahgunaan data penjualan mobil jika diterima asosiasi.
“Dikhawatirkan data-data itu bisa disalahgunakan untuk tujuan pengaturan pasar. KPPU mendorong agar pengumpulan data lebih baik dilakukan oleh regulator dalam hal ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin)," kata Taufik di kantor KPPU Selasa (27/2).
Sementara itu, Presiden dan CEO Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) Roelof Lamberts mengatakan praktik yang dilakukan selama ini di pelbagai negara adalah menyerahkan data hanya kepada pemerintah, bukan kepada asosiasi. Terkait dengan sikap pemerintah, Lambert menuturkan, pihaknya masih menunggu surat resmi dari Kementerian Perindustrian terkait dengan pengungkapan data tersebut.
"Yang dibutuhkan adalah surat dari kementerian, yang menyatakan bahwa mereka membutuhkan data pada level ini," katanya.