Mayoritas Trotoar di Jakarta Utara Sudah Dipercantik, tapi Sayang Bukan Pejalan Kaki yang Menikmati

Salah seorang pejalan kaki, Indri (32), mengaku sedih dengan kondisi trotoar yang tidak sesuai fungsinya tersebut.

Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Yaspen Martinus
WARTA KOTA/JUNIANTO HAMONANGAN
Trotoar di Jalan Lodan Raya, Pademangan, Jakarta Utara digunakan sebagai tempat parkir liar. 

WARTA KOTA,TANJUNG PRIOK - Trotoar di wilayah Jakarta Utara sebagian besar kondisinya telah dibenahi dan dipercantik.

Sayangnya, trotoar tersebut justru menjadi lokasi favorit bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL), tempat pencucian sepeda motor, hingga parkir liar.

Salah satunya di Jalan Lodan Raya, Pademangan, di mana sejumlah PKL hingga tempat pencucian sepeda motor berdiri di atas trotoar. Pemandangan serupa juga terjadi di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, atau tepatnya di depan Pasar Ular Lama, di mana trotoar justru digunakan sebagai tempat parkir liar.

Baca: Tak Lagi Unggah Video Rapim di YouTube, Pengamat Nilai Anies-Sandi Tak Suka Berdemokrasi dan Lebay

Salah seorang pejalan kaki, Indri (32), mengaku sedih dengan kondisi trotoar yang tidak sesuai fungsinya tersebut. Sebab, pejalan kaki yang seharus mendapatkan tempat yang layak, justru terganggu akibat adanya lapak liar.

"Kalau udah gitu, kita jadi susah kalau mau jalan. Kadang pejalan kaki kayak kita harus turun ke jalan biar bisa lewat. Padahal kan trotoar hak kita sebagai pejalan kaki, belum lagi kalau turun ke jalan bisa membahayakan," ujarnya, Senin (15/1/2018).

Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara Yunaldi mengaku menyayangkan kondisi tersebut. Apalagi, trotoar yang dibangun merupakan hak pejalan kaki sesuai UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta PP No 34 Tahun 2006 tentang Jalan.

Baca: Bersihkan Kali, Pasukan Oranye Malah Temukan Janin

"Saya sangat sedih melihat penyalahgunaan fungsi trotoar itu. Semestinya trotoar kan murni untuk pejalan kaki," ucap Yunaldi.

Kepala Seksi Kelengkapan Prasarana Jalan dan Jaringan Utilitas (KPJJU) Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara Libertus Sagala mengatakan, pihaknya sudah berusaha mengatasi penyalahgunaan trotoar dengan pemasangan bollard atau besi penghalang.

"Bollard itu kita pasang untuk meminimalisir adanya kendaraan yang melintas di atas trotoar atau lapak para PKL," kata Libertus.

Kepala Satpol PP Jakarta Utara Ronny Jarpiko tidak bisa dihubungi untuk mendapatkan konfirmasi perihal kondisi tersebut. (*)

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved