Aksi Bela Palestina

Aksi Bela Palestina Dinyinyiri Netizen, Felix Siauw: Mereka Tak Pernah Terlibat

Tidak sedikit yang menilai jika aksi massa terbesar di dunia itu bukan aksi nyata dan menyebabkan kemacetan saja.

Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Sejumlah massa aksi bela Palestina memadati Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (17/12/2017). 

WARTA KOTA, PALMERAH -- Aksi Bela Palestina yang digelar umat muslim Indonesia di Monumen Nasional, Gambir, Jakarta Pusat pada Minggu (17/12/2017) lalu mendapat dukungan seluruh pihak.

Namun tidak sedikit yang menilai jika aksi massa terbesar di dunia itu bukan aksi nyata dan menyebabkan kemacetan saja.

Menanggapi hal tersebut, Ustadz Felix Siauw mencoba meluruskan.

Dalam status instagramnya @felixsiauw, dirinya menilai jika pendapat nyinyir yang disampaikan hanya berasal dari kalangan yang tidak pernah ikut serta atau merasakan langsung perjuangan.

"'Untuk apa cuma kumpul-kumpul aja, nggak ada gunanya, bikin macet, gak ada aksi nyata, sana berangkat ke Palestina, jangan cuma omong doang luh!'. Yang begini dan komentar yang mirip-mirip, menggambarkan gagal pahamnya orang terhadap suatu aksi massa, karena bisa jadi mereka tak pernah terlibat berjuang," tulisnya dalam status, menyertai potret Aksi Bela Palestina yang memenuhi silang Monas pada Minggu (17/12/2017) kemarin.

Aksi Bela Palestina dijelaskannya merupakan bagian dari syiar dan edukasi kepada masyarakat.

Sehingga seluruh pihak, mulai dari ulama, pejabat pemerintahan, masyarakat hingga artis ikut serta dalam aksi tersebut.

Bahkan, lanjutnya, pejabat yang semula menentang adanya aksi serupa justru turut serta dalam gelombang aksi.

"Sebelum melakukan aksi konkrit atas penjajahan Israel pada Palestina, kita memang harus memberikan edukasi terlebih dulu, dan orasi, seminar, kajian adalah bentuknya. Sebab kita ummat Islam yang berdasar dalil, bukan kumpulan kaum yang mengikuti tanpa mengetahui, apalagi gerombolan yang bersuara karena ada bayaran," ungkapnya.

"Karena itu, "ngomong" itu bagian aksi, yakni edukasi, dan itulah yang paling konkrit yang bisa dilakukan saat ini. Sampai muncul kesadaran dari ummat akan solusinya.

Maka jalanilah tahapan demi tahapannya, membersamai ummat dan berbagi dengan ummat sampai bangkitnya. Jangan pernah lelah, jangan punya prasangka," jelasnya menambahkan.

Dalam postingannya itu, dirinya pun mengingatkan pentingnya persatuan umat dalam menyelesaikan masalah, termasuk kemerdekaan Palestina.

Sebab, seluruh muslim katanya akan bersatu dan siap membela Palestina dari desakan tentara Israel saat ini.

"Maka teruslah mengedukasi ummat tentang Palestina, yang jadi hal penting yang kita sadari dari situ, berapa penting persatuan ummat dalam menyelesaikan permasalahan. Sebab, saat ummat masih bersatu dengan seorang Khalifah, tak ada yang berani mengganggu Palestina, sebab semua jiwa yang bersyahadat akan bersiap membela," tuturnya.

Teduhnya penjelasan ustadz keturunan Tionghoa itu pun mendapatkan dukungan dan dibagikan ratusan ribu kali dalam waktu singkat.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved