100 Hari Anies Sandi

Organda Apresiasi OK Otrip Jadi Solusi Kemajuan Transportasi Ibu Kota

Program One Karcis One Trip (OK Otrip) yang diresmikan Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan pada Kamis (14/12) diapresiasi oleh Organda.

Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Hertanto Soebijoto
Kompas.com
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. 

WARTA KOTA, PALMERAH--Program One Karcis One Trip (OK Otrip) yang diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan pada Kamis (14/12/2017) diapresiasi oleh Organda.

Bukan hanya karena merangkul angkutan perkotaan sebagai integrasi layanan TransJakarta, dikatakan Ateng Haryono selaku Sekjen DPP Organda, program ini menjadi kampanye baru untuk mendorong masyarakat pengguna kendaraan pribadi menggunakan transportasi publik.

"Kita tentunya mendorong setiap upaya untuk menjadikan angkutan umum jadi lebih bermartabat. Salah satunya program pemimpin baru DKI ini, tentu kita apresiasi," kata Ateng saat dihubungi Warta Kota.

Pelayanan yang bermartabat, artinya angkutan umum di satu sisi bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat secara berkelanjutan.

Kemudian, kebijakan diharapkan bisa membuat angkutan umum sebagai entitas usaha bisa maju.

"Jadi berdasarkan dua landasan itu, pelayanan yang dimaksud akan memberikan kepastian terhadap keselamatan, kenyamanan dan keterjangkauan baik dari sisi rute maupun biaya," jelasnya.

Dampak ikutan lainnya, menurut Ateng, juga akan berimbas positif kepada para pelaku usaha dalam hal ini pemilik angkutan maupun pengemudi karena adanya kepastian terhadap usaha yang dijalankan.

Perbaikan layanan

Para pelaku usaha angkutan umum, termasuk para pengemudi, digambarkan Ateng akan memiliki semangat baru dalam berkiprah dalam bidang usaha layanan transportasi.

"Karena selama ini hampir tidak ada kepastian. Apalagi setelah munculnya sejumlah alternatif angkutan di Jakarta sejak beberapa waktu lalu," imbuhnya.

Kebijakan OK Otrip menurut Ateng juga akan berdampak baik, yakni meningkatnya kesadaran pelaku usaha untuk menyediakan armada angkutan yang berkualitas.

"Jika program ini berkelanjutan tentu akan membuat pelaku usaha secara bertahap memberikan layanan terbaik kepada masyarakat," katanya.

Selain itu, Ateng juga menyoroti terkait durasi waktu yang hanya tiga jam dengan biaya Rp 5000.

Menurutnya, layanan ini sepatutnya memberikan akses lebih luas lagi baik dari sisi durasi waktu maupun keterjangkauan rute.

"Mungkin karena ini masih dalam tahap ujicoba dan mereka pasti sudah kaji. Ke depan kami yakin pasti akan ada evaluasi dan kami harap tarif segitu bisa berlaku all day. Karena kita harus melihat juga durasi waktu misalnya dari kota penyangga atau jika melalui kawasan-kawasan dengan lalu lintas padat. Karena muara semua ini kan demi masyarakat agar beralih ke angkutan umum," paparnya

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved