BNPB : Puluhan Ribu Orang Mengungsi Akibat Dampak Siklon Tropis Cempaka
Kepala BNPB mengatakan, cuaca ekstrem akibat pengaruh badai siklon tropis cempaka menyebabkan bencana banjir, longsor dan puting beliung.
WARTA KOTA, JAKARTA - Kepala Bagian Humas serta Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa cuaca ekstrem akibat pengaruh badai siklon tropis cempaka yang terjadi di luar wilayah Indonesia menyebabkan bencana banjir, longsor dan puting beliung di sebagian besar wilayah Pulau Jawa.
Sebanyak 28 Kabupaten/Kota di Pulau Jawa terkena dampak badai siklon tropis cempaka. Akibatnya, puluhan ribu orang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman atau ke posko pengungsian dan puluhan korban lainnya mengalami luka-luka bahkan meninggal dunia. Demikian disampaikan oleh Sutopo Purwo Nugroho saat gelaran konferensi pers di Graha BNPB Jalan Pramuka Jakarta Timur pada Selasa siang (05/12).
"Akibat dampak siklon tropis cempaka, 28.190 jiwa terpaksa mengungsi, 41 jiwa meninggal dan hilang, 13 korban mengalami luka-luka," jelas Sutopo.
"25 orang meninggal di Pacitan, 10 orang meninggal di Yogyakarta, 4 di Wonogiri dan masing-masing 1 di Wonosobo dan Purworejo," tambahnya.
Selain itu, badai siklon tropis cempaka juga mengakibatkan kerusakan pada ribuan rumah penduduk serta berbagai bangunan fasilitas umum lainnya.
"4888 rumah penduduk rusak, 3212 rumah terendam banjir, 21 unit fasilitas pendidikan, 2 unit fasilitas kesehatan dan 4 unit fasilitas peribadatan serta 36 unit jembatan dinyatakan rusak," demikian dipaparkan Sutopo saat jumpa pers.
Daerah-daerah yang terdampak badai siklon tropis menyatakan bahwa masa tanggap darurat diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Desember 2017 mendatang dan jika belum selesai maka akan diperpanjang lagi.
Sedangkan kerugian ekonomi pengaruh siklon cempaka mencapai triliun baik dari infrastruktur, permukiman, ekonomi produktif, sosial budaya maupun lintas sektor.
"Pasca bencana maka kita akan membangun kembali sektor ini. Jadi semua yang terdampak tadi sampai saat ini masih menyatakan tanggap darurat. Wonogiri, kulon progo, klaten, bantul, gunung kidul dan pacitan serta beberapa daerah lainnya," jelas Sutopo.