Konsep Ok Otrip Diharapkan Jadi Percontohan Bagi Kota Lain

Konsep Ok Otrip yang merencanakan tarif Rp 5.000 untuk menaiki seluruh angkutan darat akan dijadikan percontohan untuk diterapkan di kota lain.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Hertanto Soebijoto
Warta Kota/Rangga Baskoro
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiadi di acara diskusi, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/11). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Rangga Baskoro

WARTA KOTA, TANAH ABANG -- Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiadi mengatakan, konsep Ok Otrip yang merencanakan tarif sebesar Rp 5.000 untuk menaiki seluruh angkutan darat akan dijadikan role model (percontohan) untuk diterapkan di kota lain apabila dinilai berhasil.

"Bahkan saya akan lihat perkembanganya, apabila di Jakarta cukup berhasil, kami akan sampaikan kepada Pemrov atau pemerinyah kabupaten yang lain," kata Budi saat acara diskusi, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2017).

Ia menjelaskan, tarif sebesar Rp 5.000 harus bisa diterapkan tanpa memperhitungkan untung rugi dari pihak-pihak terkait seperti PT TransJakarta dan angkutan umum lain yang rencananya akan diintegrasikan.

"Ndak, Kalau namanya untuk kepentingan masyarakat, pemerintah memang kan sekarang harus berpihak kepada masyarakat. Ya harus subsidi, jadi (memang) rugi. Tapi tidak masalah karena itu untuk membantu kepentingan masyarakat," tuturnya.

Oleh sebab itu, pihaknya akan menghitung public service obligation (pso) untuk mendukung berlangsungnya program Ok Otrip di tahun 2018 mendatang.

Meski tak merinci jumlah subsidinya, Budi menyatakan jumlahnya berkisar puluhan miliar.

Sedangkan hal yang perlu digarisbawahi sebelum menerapkan program Ok Otrip adalah mengubah pemikiran masyarakat yang sering menggunakan kendaraan pribadi agar mau beralih ke angkutan umum.

"Sekarang kami kira sudah menyediakan dan menyiapkan prasarana untuk angkutan umum dengan baik, untuk perlengkapan jalan juga sudah kita lengkapi. Artinya kita harapkan kebiasan mengunakan kendaran pribadi atau sepeda motor mulailah beralih sehingga kemacetan akan bisa diminimalkan," ujar Budi. (abs)

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved