Masjid Berkonsep Milenium Senilai Rp 11 Miliar Mulai Dibangun di Tangerang

Kawasan Terpadu Majelis Dzikir Assamawaat Al Maliki di Desa Kohod berada tak jauh dari pinggir pantai utara Pulau Untung Jawa bagian barat.

WARTA KOTA/ANDIKA PANDUWINATA
Pembangunan Masjid Assamawaat di Kampung Alar, Desa Kohod Teluknaga, Kabupaten Tangerang. 

WARTA KOTA, TANGERANG - Bertepatan dengan tanggal 2 Safar 1439 Hijriah, Pimpinan Majelis Dzikir As-Samawaat Al Maliki Syeikh KH Saadih Al Batawi, memulai pembangunan Masjid Assamawaat di Kampung Alar, Desa Kohod Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.

Masjid dengan konsep millenium tanpa kubah yang dibangun di atas lahan seluas 15.000 meter persegi dengan luas bangunan 1.500 meter persegi tersebut, masuk dalam kawasan terpadu Majelis Dzikir Assamawaat Al Maliki yang memiliki luas 20 hektare.

Nantinya, selain masjid akan dibangun beberapa fasilitas lain, seperti pusat tahfidz Alquran, minimarket, restoran, hall, toilet, rumah singgah, main lobby, pendopo, Mihrab seperti di Kakbah, gedung serbaguna sebagai open theater, penginapan VIP, hingga kantor.

Pembangunan Masjid Assamawaat di Kampung Alar, Desa Kohod Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
Pembangunan Masjid Assamawaat di Kampung Alar, Desa Kohod Teluknaga, Kabupaten Tangerang. (WARTA KOTA/ANDIKA PANDUWINATA)

Kawasan Terpadu Majelis Dzikir Assamawaat Al Maliki di Desa Kohod berada tak jauh dari pinggir pantai utara Pulau Untung Jawa bagian barat, dan berhadapan dengan kepulauan seribu. Pembangunan Masjid Assamawaat dilakukan usai pengajian bulanan yang dihadiri ribuan jemaah dan santri.

Sebelum memasukan adukan ke dalam tiang pancang, seluruh jemaah mengiringi dengan bacaan takbir dan swlawat. Sedangkan di beberapa tiang pancang lainnya, para assatidz bersama jemaah laki - laki melakukan hal serupa dengan mengumandangkan azan.

Pimpinan Majelis Dzikir Assamawaat Al Maliki Syeikh KH Saadih Al Batawi menjelaskan, Masjid Assamawaat akan dibuka selama 24 jam, dijaga oleh jemaah dari setiap distrik secara bergantian. Masjid ini merupakan warisan kepada generasi yang akan datang, seperti halnya para auliyah yang memiliki warisan berupa ajaran dan bangunan.

Pembangunan Masjid Assamawaat di Kampung Alar, Desa Kohod Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
Pembangunan Masjid Assamawaat di Kampung Alar, Desa Kohod Teluknaga, Kabupaten Tangerang. (WARTA KOTA/ANDIKA PANDUWINATA)

"Majelis Dzikir Assamawaat ingin memiliki warisan kepada generasi yang akan datang, yaitu para santri. Maka, santri harus menjadi penerus dalam dakwah ini. Sebab, santri memiliki peranan penting dalam bangsa meraih kemerdekaan," ujar Saadih saat ditemui di Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Kamis (26/10/2017).

Ketua Panitia Pembangunan Masjid Assamawaat H Sunggul Saragih menambahkan, pembangunan masjid ini menghabiskan biaya sebesar Rp 11 miliar, dengan 120 tiang sebagai fondasi seharga Rp 1,3 miliar.

Pengerjaan pembangunan masjid ini akan dilaksanakan oleh PT Murti Cahaya Wirasaba, dengan pengawasan langsung oleh Syeikh KH Saadih Al Batawi.

Pembangunan Masjid Assamawaat di Kampung Alar, Desa Kohod Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
Pembangunan Masjid Assamawaat di Kampung Alar, Desa Kohod Teluknaga, Kabupaten Tangerang. (WARTA KOTA/ANDIKA PANDUWINATA)

Sunggul Saragih yang juga jemaah majelis Dzikir Assamawaat Al Maliki mengungkapkan, material yang digunakan adalah yang terbaik. Misalnya, atap masjid menggunakan materil yang dilapisi aspal, sehingga ketika hujan tak berisik, dan jemaah akan khusyuk dalam beribadah.

Kemudian, di empat penjuru angin akan terpasang kamera CCTV sebagai pengawas sekaligus dokumentasi dalam proses pembangunan dari awal hingga akhir.

"Seluruh material yang dipakai adalah terbaik. Maka itu, proses pembangunan ini dilakukan dengan sangat teliti dan tak sembarangan," paparnya. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved