Curug Parigi, Niagara-nya Bekasi yang Mengundang Rasa Penasaran
Gemuruh air di Curug Parigi, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi terdengar nyaring dan mengundang penasaran.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTA KOTA, BEKASI-Gemuruh air di Curug Parigi, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi terdengar nyaring dari kejauhan 50 meter, Selasa (3/10) pagi.
Suaranya mengundang rasa penasaran bagi orang baru yang melintas di daerah itu.
Mereka lalu menghampiri sumber suara dan mengabadikan peristiwa tersebut menggunakan sebuah ponsel pintarnya. Pemandangannya cukup indah mirip seperti air terjun Niagara, Amerika Serikat, namun bentuknya lebih minimalis.
Salah seorang pengunjung, Susan (38) menyayangkan kondisi Curug Parigi yang kurang terawat dan pengelolaannya masih dilakukan seadanya. Selain itu, warna air di sana juga tampak keruh dan berbau kurang sedap.
"Saya lihat curug ini dari media sosial, lalu berinisiatif dengan suami untuk datang ke sini," ujarnya pada Selasa (3/10/2017).
Susan mengaku, tidak percaya dengan kondisi Curug Parigi karena potret yang dia lihat di media sosial lebih bagus.
Saat diperhatikan lebih seksama, rupanya potret yang ada di media sosial itu sudah melewati proses editing sehingga gambarnya terlihat lebih sempurna.
"Agak berbeda pemandangannya dengan yang saya lihat di medsos. Terutama warna air, di sini lebih keruh," ujar perempuan berdomisili di Cileungsi, Kabupaten Bogor ini
Dia juga mengeluhkan, tidak adanya penunjuk arah untuk masuk ke wisata alam ini lewat Gang Pangkalan V.
Padahal lokasi curug lumayan jauh dari jalan utama, Jalan Raya Narogong, Bantargebang.
"Kalau ada petunjuk arah mungkin warga yang belum tahu bisa lebih mudah mencari tempatnya. Tadi saya bertanya terus ke tukang ojek," jelasnya.
Salah seorang warga sekitar, Wati (48) mengatakan sejak tahun 1980-an, curug ini selalu banyak pengunjung.
Bahkan air terjun mini yang mirip dengan Air Terjun Niagara, Amerika Serikat tersebut kerap dijadikan lokasi syuting FTV, sinetron, reality show, hingga film layar lebar.
Salah satu film tahun 1980-an yang pernah mengambil panorama di sana adalah film "Dia Sang Penakluk" yang diperankan oleh almarhumah Suzanna.
"Banyak pengunjung yang dari daerah lain justru kecewa karena airnya berbau busuk," kata Wati.
Menurut Wati, setiap hari ada saja pengunjung yang datang ke lokasi. Paling banyak bisa mencapai 30 orang, dan biasanya datang pada musim liburan sekolah atau libur nasional.
"Datangnya juga cuma sebentar, hanya foto-foto setelah itu pulang," ujar Wati.