Aneh, Para Pelaku Duel Ala Gladiator Anggap Korban yang Sudah Kejang-kejang Alami Kesurupan
Para pelajar SMA yang terlibat kasus Gladiator di Bogor mengira korban tewas Hilarius kesurupan ketika tubuh korban mengalami kejang-kejang.
Penulis: | Editor:
WARTA KOTA, BOGOR -- Para pelajar pelaku pertarungan ala Gladiator mengira bahwa korban Hilarius Christian Event Raharjo mengalami kesurupan saat tubuh korban dalam keadaan kejang-kejang.
Hal ini terungkap dalam pernyataan salah satu saksi berinisial GN saat dilakukan adegan rekonstruksi di Taman Palupuh, Kota Bogor, Senin (25/9) sore.
Seperti ramai diberitakan media massa pada Januari 2016 atau lebih dari satu setengah tahun lalu, Hilarius Christian Event Raharjo, siswa SMA BM Bogor meninggal dunia setelah terlibat duel ala gladiator dengan siswa SMA MY juga di kota Bogor.
Peristiwa itu baru terungkap pada Kamis 21 September 2017, setelah polisi menangkap tersangka yang terlibat dalam pertarungan itu menyusul langkah orangtua korban -yang semula menolak otopsi-- bersedia jenazah putranya diperiksa kembali setelah orangtua tersebut berkirim surat kepada Presiden RI Joko Widodo.
Saat terjadinya tarung tersebut, korban yang bertarung dengan tersangka AB tergeletak di rerumputan tanpa daya, namun terlihat mengalami keadaan kejang-kejang.
Seketika tersangka lainn, MS, yang berperan sebagai wasit menghentikan pertandingan yang diikuti oleh lima pasang pelajar itu dalam adegan ke-12 rekonstruksi.
MS mengangkat tangan ke atas sebagai tanda pertandingan dihentikan. Tersangka AB pun menghentikan pertarungan namun tetap berlutut di atas tubuh korban. Kedua kakinya bertumpu di rerumputan di sisi tubuh Hilarius.

Pada kesempatan itu saksi GN segera mendatangi korban yang tergeletak. Ia mendengar ada yang berteriak bahwa korban kesurupan. Namun saat ditanya penyidik, ia tidak bisa memastikan suara siapa yang berseru itu.
Saksi GN segera berlutut dan memeriksa korban. Ia melihat bahwa tubuh korban dalam keadaan kaku dan kejang-kejang, sementera itu kedua mata korban sudah terlihat putih. GN lalu membuka sepatu dan kaos kaki kanan korban, lalu memencet jari korban.
Pada adegan 13, setelah beberapa lama kondisi korban tidak menunjukkan kesadaran, mereka beramai-ramai membopong korban dan meletakkannya di lantai gazebo di taman bagian depan.
Di gazebo itu para pelaku tarung Gladiator baik tersangka dan saksi masih mengira korban kerasukan roh jahat.
Mereka mengambil kalung jenis rosario dari salah satu peserta dan menempelkan liontin kalung rosario berupa salib ke dahi korban Hilarius Christian Event Raharjo.
Tak lama kemudian karena kondisi korban tak mengalami perubahan, mereka segera membawa korban ke RS Azra dengan sepeda motor. Korban didudukkan di tengah, sementara satu saksi mengemrdikan sepeda motor, sedang saksi lainnya menahan korban di boncengan belakang.
Seusai melakukan adegan rekonstruksi, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Achmad Choerudin, memberikan penjelasan kepada media.
Dia menyampaikan bahwa terkait kasus 'Gladiator" ini telah dilakukan 14 adegan rekonstruksi. Menurutnya korban meninggal setelah dipukul bagian perutnya. Saat berada di atas sepeda motor, korban sudah menghembuskan nafas terakhirnya.
Kronologi pertarungan
Dalam rekonstruksi itu tampak pertarungan ala gladiator berlangsung di bagian belakang taman.
Lahan serupa separuh bundaran beralas konblok ini terletak di bagian belakang Taman Palupuh. Letaknya lebih rendah daripada bagian depan taman yang diisi dengan lapangan basket dan gazebo.
Di lahan itulah lima pasang petarung berhadapan sambil berbaris berjajar. Setelah diberi aba-aba untuk bertarung oleh wasit, pasangan petarung ini saling menyerang. Korban dan lawannya bertarung di pelataran rumput.
Dalam foto terlampir keduanya bergelut di dekat pohon di sisi kiri foto. Sementara empat pasang petarung lainnya bertarung di tempat yang terpisah namun berada di kawasan itu juga.