Jalan Nusantara Depok Jadi Jalur Neraka Sejak SSA Diterapkan

Tapi, karena lengang, pengendara pada ngebut, terutama pengendara motor, sudah belasan kali penyeberang jalan ditabrak atau diserempet kendaraan.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Warta Kota/Budi Sam Law Malau
Jalan Nusantara yang menjadi jalur neraka sejak SSA diterapkan di sana. 

WARTA KOTA, DEPOK -- Sejak diterapkannya sistem satu arah (SSA) di Jalan Nusantara dan Jalan Dewi Sartika, di Pancoran Mas, Depok, sejak 29 Juli lalu, ruas Jalan Nusantara berubah menjadi jalur neraka.

Lengangnya ruas jalan tersebut pada siang hari, membuat pengendara kendaraan memacu kendaraannya dengan ngebut setiap melintas di ruas jalan itu.

Dengan sistem satu arah, maka kendaraan di Jalan Nusantara sepanjang sekitar 1 km itu hanya diperkenankan melintas dari utara ke selatan atau dari arah Beji ke simpang Pitara.

"Memang Jalan Nusantara jadi lengang kalau siang hari sejak sistem satu arah diterapkan," kata Wasis, warga yang tinggal di Perumnas Depok I di sisi Jalan Nusantara, Senin (21/8/2017).

Tapi, karena lengang, pengendara pada ngebut, terutama pengendara motor.

Akibatnya, sudah belasan kali penyeberang jalan ditabrak atau diserempet kendaraan, mulai motor sampai mobil di Jalan Nusantara

Bahkan, kata dia, pekan lalu, ada seorang guru di salah satu sekolah di Jalan Nusantara yang terserempet kendaraan.

"Kalau gak salah ibu guru itu keserempet motor dan sempat dibawa ke klinik karena luka memar di tubuhnya," kata Wasis.

Menurutnya, adanya pengendara yang ngebut di Jalan Nusantara juga selalu dibiarkan petugas Dishub yang berjaga.

"Gak ada peringatan apa-apa. Makanya sekarang Jalan Nusantara disebut jalur neraka. Karena susah banget kalau mau nyeberang jalan. Semua kendaraan pada ngebut," kata dia.

Belum lagi kata Wasis masih banyaknya pengendara motor yang tetap melawan arus meski Jalan Nusantara sudah diterapkam sistem satu arah.

"Karena terlalu jauh kalau memutar, sehingga masih banyak yang lawan arus. Belum aja ada kecelakaan karena melawan arus. Makanya tepat juga Jalan Nusantara ini disebut jalur neraka," kata dia.

Menurut Wasis, beberapa orangtua murid yang sekolahnya di Jalan Nusantara dan bertempat tinggal di wilayah Beji atau di Jalan Wijayakusuma, Jalan teratai dan Jalan Anyelir di Perumnas Depok I, kerap melawan arus jika usai menjemput anak mereka dari sekolah.

"Soalnya kalau memutar, lewat Jalan Margonda lalu Jalan Arif Rahman Hakim, makin jauh sepuluh kali lipat dan makan waktu lebih lama," katanya.

Hal senada dikatakan Joko, pedagang warung di sisi Jalan Nusantara.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved