Polresta Depok Pastikan Mayat Perempuan di Kali Depan Makodim Bukan Korban Pembunuhan
Yanti merupakan janda tanpa anak dan selama ini diketahui warga memiliki gangguan kejiwaan atau depresi sejak 4 tahun lalu.

WARTA KOTA, DEPOK - Kasubag Humas Polresta Depok Ajun Komisaris Rahmaningtyas memastikan bahwa mayat perempuan dengan luka memar dan luka gores di dahi, yang ditemukan mengambang di Kali Cabang Barat di depan Markas Kodim Depok di Jalan Pramuka, Mampang, Pancoran Mas, Depok, Jumat (30/6/2017) pagi, bukanlah korban pembunuhan.
Saat ditemukan tidak ada identitas di jenasah tersebut. Belakangan polisi memastikan identitas jenasah adalah Yanti (33) warga Bulak Timur, RT 8/10, Kelurahan/Kecamatan Cipayung, Depok.
Baca: Mayat Perempuan yang Mengambang di Kali Depan Markas Kodim Depok Terungkap, Ini Identitasnya
Yanti merupakan janda tanpa anak dan selama ini diketahui warga memiliki gangguan kejiwaan atau depresi sejak 4 tahun lalu.
"Jadi bukan korban pembunuhan," kata Rahmaningtyas yang akrab disapa Tyas, Sabtu (1/7/2017).
Menurutnya dari keterangan kakak kandung korban yakni Ahmad Jais diketahui pula Yanti sempat melakukan upaya bunuh diri dengan menceburkan diri di Situ Pulo, Rangkapan Jaya dua bulan lalu.
Namun saat itu korban berhasil diselamatkan warga sekitar.
Baca: Mayat Perempuan dengan Luka di Dahi Ditemukan Mengambang di Sungai Depan Kodim Depok
"Keluarga sudah membawa korban berobat beberapa kali ke puskesmas dan disarankan dirujuk ke rumah sakit, namun keluarga tidak mempunyai biaya untuk berobat ke rumah sakit yanh besar, soal gangguan kejiwaannya," kata Tyas.
Karenanya kata Tyas diduga Yanti tercebur ke kali atau bahkan menceburkan diri karena gangguan kejiwaannya.
Sehingga dipastikan korban bukan merupakan korban pembunuhan, meski didahinya ditemukan luka memar dan luka gores. Luka itu diduga akibat benturan saat jenasah berada di dalam aliran air kali.
Tyas menuturkan sebeluk ditemukan tewas, korban sempat menemui ibunya Maemunah di rumahnya Jumat (30/6/2017) pagi sekira pukul 06.00.
"Korban sempat minta minum teh manis kepada ibu kandungnya, selanjutnya korban keluar rumah dan tidak kembali dan akhirnya keluarga mendapat informasi tentang penemuan mayat tersebut," kata Tyas.
Selanjutnya kata Tyas keluarga korban memohon untuk pengambilan jenasah dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak menuntut siapapun.