Teroris Serang Mapolda Sumut

Jihad dengan Membunuh Bukan Mati Syahid, tapi Mati Offside

Menurutnya, ajaran Islam merupakan ajaran yang sangat lemah lembut dan penuh kasih sayang.

HO/Polda Sumut/Mustaqim Indra Jaya
Dua terduga teroris menyerang pos II penjagaan pintu keluar Markas Polda Sumatera Utara di Jalan Sisingamangaraja, Minggu (25/6/2017) dini hari. Syawaluddin Pakpahan (kanan) mengalami luka tembak, dan Ardi Ramadan (kiri) tewas ditembak polisi. 

WARTA KOTA, BINJAI - Pemimpin Thariqat Naqsabandiyah Tuan Guru Babussalam Syekh H Hasyim Al-Syarwani, mengecam keras aksi terorisme di Polda Sumatera Utara, yang menewaskan Ipda Anumerta Martua Sigalingging.

"Saya secara pribadi sangat mengecam keras aksi penyerangan personel polisi tersebut, karena itu merupakan tindakan yang tidak manusiawi," katanya sesuai rilis yang diterima www.tribun-medan.com, Senin (26/6/2017).

Menurutnya, ajaran Islam merupakan ajaran yang sangat lemah lembut dan penuh kasih sayang. Sehingga, jika ada orang yang nekat menghabisi atau membunuh orang lain, orang tersebut bukanlah orang Islam.

Baca: Dua Teroris Penyerang Polda Sumut Ingin Rebut Senjata Polisi Namun Gagal

"Islam itu adalah agama yang lemah lembut dan penuh kasih sayang. Dan di setiap agama manapun tidak dibenarkan melakukan pembunuhan," ujarnya.

Oleh sebab itu, papar Tuan Guru, bagi pemeluk agama Islam, jangan mau direkrut atau diperintahkan oleh oknum-oknum tertentu untuk melakukan kekerasan, terlebih terhadap aparat kepolisian, karena aparat kepolisian merupakan mitra penjaga dan pelindung masyarakat.

"Kalau ada kelompok atau seseorang tertentu yang memerintahkan melakukan pembunuhan, orang tersebut adalah orang yang tak benar dan hanya ingin mementingkan kepentingan pribadi sendiri atau kelompok," tutur Tuan Guru.

Baca: Satu Teroris di Polda Sumut Menutup Diri Sejak Pulang dari Suriah

Dirinya juga mengatakan, banyak orang-orang tertentu yang mengaku-ngaku Islam dan melakukan pembunuhan dan meneror. Semuanya itu dilakukan untuk kepentingan pribadi mereka.

"Jadi kalau ada orang yang mengaku Islam tapi melakukan aksi kekerasan dan pembunuhan, itu bukanlah orang Islam, dan itu merupakan ajaran yang tidak benar," tegasnya.

Jihad, lanjutnya, adalah membela agama, baik dengan pikiran, maupun dengan ajaran untuk memuliakan agama Islam.

Baca: Ada Logo ISIS di Rumah Penyerang Polda Sumut, Sudah Tujuh Tahun Dipasang

Menurut Tuan Guru, tidak semua jihad itu dengan pertempuran, tapi jihad juga bisa dilakukan dengan damai.

"Kalau ada orang yang mengaku jihad dengan cara membunuh, itu bukan jihad. Karena namanya jihad dengan membunuh, matinya bukan mati syahid, tapi mati offside," ucap Tuan Guru. (Joseph Wesly Ginting)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved