Kepala Disdukcapil DKI: Hanya Penduduk Luar Jawa yang Melihat Jakarta Amat Menarik
Disdukcapil DKI Jakarta memperkirakan, pendatang baru tahun ini akan lebih tinggi ketimbang 2016 lalu.
Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw | Editor: Yaspen Martinus
WARTA KOTA, GROGOL PETAMBURAN - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta memperkirakan, pendatang baru tahun ini akan lebih tinggi ketimbang 2016 lalu.
Prediksi didasarkan atas tren meningkatnya data urbanisasi ke Jakarta dua tahun belakangan. Kepala Disdukcapil DKI Jakarta Edison Sianturi mengatakan, sejak 2013 tren pendatang baru memang terus meningkat.
Tahun 2012 adalah titik terendah arus urbanisasi ke Jakarta, yakni hanya 47.832 jiwa. Di tahun 2013 meningkat jadi 54.757 jiwa, lalu naik lagi jadi 68.537 jiwa di 2014.
Baca: Duh! 106 Perusahaan di Depok Tunggak Pembayaran BPJS Ketenagakerjaan
2015 menjadi puncak urbanisasi untuk hitungan lima tahun (2012-2016), yakni terdapat 70.504 kaum urban di Jakarta. Penurunan baru terjadi di 2016, tercatat 68.763 orang baru datang ke Jakarta usai Lebaran.
Kendati sempat turun di 2016, Edison meyakini pendatang baru tahun 2017 akan kembali meningkat.
"Sebab ini kan sedang mau masuk musim tahun ajaran baru untuk sekolah," kata Edison ketika ditemui Wartakotalive.com di kantornya di Jalan S Parman, Jakarta Barat, Selasa (13/6/2017) pagi.
Baca: Advokat Cinta Tanah Air: Rizieq Shihab Patriot, Bukan Penakut
Hal itu diyakini lantaran sudah ada puncak pendatang baru tertinggi selama lima tahun belakangan, yakni pada 2015.
Apalagi dengan kondisi Jakarta yang semakin nyaman usai pilkada rampung, serta janji peningkatan lapangan kerja, bukan hal mustahil Jakarta makin menjadi daya pikat bagi warga daerah lain.
"Urbanisasi itu sama sekali tidak buruk. Warga Jakarta jangan takut dengan urbanisasi. Sebab pasti mendatangkan manfaat bagi warga Jakarta," jelas Edison.
Baca: PKS Mengaku Cocok Berkoalisi dengan Partai Gerindra
Tapi dengan catatan, sepanjang warga baru yang datang adalah orang-orang yang memiliki skill dan modal serta punya tujuan di Jakarta.
Dengan memiliki skill, pendatang baru itu bisa menjadi pegawai toko, pekerja pabrik, maupun lainnya. Pada akhirnya, mereka akan mengisi rumah kos atau kontrakan murah di wilayah padat penduduk Jakarta. Sehingga, ekonomi Jakarta terdongkrak, baik pemilik usaha kecil maupun para perintis usaha apa pun.