Disuruh Pipis oleh Leo Kristi di Semak-semak Gara-gara Tidak Bawa KTP
Sekali lagi Indonesia kehilangan salah satu musisi besar, Leo Kristi yang melahirkan banyak karya besar dan dicintai banyak pengemar.
WARTA KOTA, PALMERAH -- Sejumlah kalangan menyampaikan ucapan belasungkawa dan kehilangan terhadap berpulangnya musisi Leo Kristi, yang punya penggemar luas, tua dan muda.
Musisi folk song atau lagu rakyat ini melegenda, dia berpulang, Minggu (21/5/2017).
Indonesia kehilangan musisi besar yang syair-syairnya demikian kuat di lagu-lagu yang diciptakannya.
Dia juga melahirkan banyak komunitas yang khusus menggelar konser Leo Kristi, sejumlah kalangan bahkan melahirkan komunitas-komunitas untuk menjajal menyanyikan lagu-lagu Leo Kristi.
Seorang netizen, Farida Indriastuti menulis di Facebook.
Tulisannya demikian tulus dan mewakili kehilangan penggemar Leo Kristi di dunia.
Berikut ulasannya yang sangat kuat.
RIP Mas Leo Kristi. Sy ingat bertahun lalu. Lupa tepatnya.
Selepas konser di TIM, ketemu dgnnya. Dia cerita banyak soal keluarganya dan Bali. Lalu mengajak sy ke Galeri Nasional di Gambir.
Udah malam, sy ragu jalan atau tidak. Persoalannya Mas Leo mengajak jalan kaki. Sy blg, "Edan sampeyan mas malam2 jalan kaki ke Gambir".
"Wes to da mlakune alon-alon, "kata Mas Leo. Sy mengenalnya sejak di Surabaya dl.
Dgn malas sy terima ajakannya. Karena alasan dia ingin ketemu temannya yg akan pameran lukisan. Seingat saya waktu itu Gubernur Jakarta masih Sutiyoso hehe...
Jalanlah kami menembus malam. Celakanya dijalan ada petugas razia KTP. Nah Mas Leo ini gak bawa KTP.
Terpaksalah kami sembunyi dibalik pagar tanaman. Sy agak kesal dgn Mas Leo, kurang kerjaan banget malam2 jalan kaki dan gak bawa KTP pula.
"Dasar seniman kere. Sy gak tahan kebelet pipis neh mas, "balas saya.