Pembangunan Sodetan Kali Ancol Terhambat Ratusan Bangunan Liar di Kolong Tol Lodan
Rencana pembangunan sodetan Kali Ancol, di Zona Abu Blok A dan Blok B, berlokasi di Kampung Walang RW 02, di Jalan Lodan Raya Kelurahan Ancol,
Penulis: | Editor: Andy Pribadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Panji Baskhara Ramadhan
WARTA KOTA, PADEMANGAN -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mensosialisasikan terkait adanya rencana pembangunan sodetan Kali Ancol, di Zona Abu Blok A dan Blok B, yang berlokasi di Kampung Walang RW 02, di Jalan Lodan Raya Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Sosialisasi yang digelar di Ruang Pola Kantor Kecamatan Pademangan, pada Selasa (16/5), Camat Pademangan, Mumu Mujtahid akui jika rencana tersebut terhambat adanya bangunan liar (bangli), sebanyak 329 bangunan di sekitar area Kolong Tol Lodan atau Wiyoto Wiyono.
"Ini sedang dilakukan sosialisasi ke sejumlah warga Kampung Walang yang berhuni di area RW 02 Kelurahan Ancol, tepatnya Kolong Tol Lodan atau Wiyoto Wiyono. Soalnya, rencana ada pembangunan sodetan Kali Ancol di RW 02 itu, serta terhambat akan 329 bangunan di sepanjang kolong tol tersebut," terang Mumu, di Kantor Kecamatan Pademangan.

Ia menjelaskan kembali, jika sodetan tersebut memiliki panjang hingga 350 meter, dan lebar 40 meter, serta trase jalan 29 meter.
Sodetan itu, menyambung kali Ancol menuju anak kali Ciliwung.
"Nanti, alirannya bermuara ke Pintu Air Pasar Ikan, Penjaringan. Sehingga tak menyebabkan meluapnya volume air kali itu, ke Jalan Lodan Raya hingga ke Jalan Gunung Sahari. Namun, terkait 329 bangunan tersebut, sudah ditarget bila penertibannya dilakukan di pasca lebaran atau awal Juli 2017," jelasnya.
Seluruh bangunan, kata Mumu, dipastikan tak bersertifikat.
Ia mengakui akan memverifikasi jumlah warga yang memiliki bangunan.
"Mungkin juga ya, tidak ada perubahan yang signifikan," singkatnya.
Terkait relokasi, Mumu mengakui, masih ada tarik-ulur diantara permintaan warga, dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta. Pihak Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta, lanjut Mumu, telah bersedia guna menyiapkan sejumlah unit rumah susun (Rusun) di Rusun Marunda, Cilincing dan Semper, Koja.
"Warga itu sebenarnya khawatir, direlokasikan ke rusun. Maka dari itu, akan kehilangan mata pencaharian mereka dan sehingga tidak dapat membayar sewa retribusi rusun tiap bulannya itu," jelasnya.
Ditambahkannya, lokasi tersebut sebelumnya merupakan aliran Kali Ancol.
Namun, adanya pembangunan Tol Wiyoto Wiyono, jajaran dari Citra Marga Nusa Pratama (CMNP) tak dapat merefungsi aliran Kali Ancol tersebut.
"Hingga akhirnya diduduki warga yang semula hanya mendirikan bedeng dan warung. Pihak Pemprov DKI akan terus berusaha membujuk warganya itu agar mau direlokasi. Sebab, tak ada pergantian bangunan, dan hanya relokasi ke rusun saja," tutupnya. (BAS)
