Stadion Baru di Balikpapan Ini Disebut-sebut Mirip Markas Arsenal
Geliat persepakbolaan di Indonesia, khususnya Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, makin bergairah.
WARTA KOTA, BALIKPAPAN - Geliat persepakbolaan di Indonesia, khususnya Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, makin bergairah.
Hal ini terbukti dari berkembangnya pembangunan infrastruktur stadion megah berskala internasional. Stadion Batakan di Balikpapan Timur misalnya.
Kemegahan Stadion Batakan yang akan menjadi markas tim Persiba Balikpapan tersebut disebut‑sebut mirip Emirates Stadium milik Arsenal di London, Inggris.
Stadion dengan kapasitas 42 ribu penonton ini memiliki desain modern sebagai arena sepak bola. Betapa tidak? Stadion yang dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 18 hektare ini berdiri berbagai sarana olahraga dengan standar olimpiade.
Fasilitas pendukung yang dibangun di antaranya ruang press conference standar FIFA, dan dua gedung olahraga (GOR) untuk voli dan bulutangkis sesuai master plan.
Khusus ruangan pemain dilengkapi ruang pelatih, ruang pemanasan, ruang kesehatan, toilet, urinoir, dan tempat baju.
Muhammad Anugrah, Site Manager PT Waskita Karya selaku kontraktor pelaksana pembangunan Stadion Batakan mengungkapkan, sekitar 80 persen main equipment dan mechanical electrical produk diimpor, karena tidak diproduksi di Indonesia.
"Hampir seluruh equitment mechanical 80 persen itu impor dari luar negeri seperti genset, speaker, lift, eskalator," ungkapnya.

Kapasitas PLN yang disediakan untuk Stadion Batakan kurang lebih 4,3 Megawatt. Penerangan stadion menggunakan lampu LED, satu sisi tribun 135 buah atau total 270 buah yang menghasilkan pencahayaan sebesar 2.300 lux. Padahal, standar nasional stadion hanya 1.200 lux dan standar internasional hanya 1.800 lux.
"Jadi standarnya memang pencahayaan harus merata, ada tim khusus yang nyeting lampu pemasangannya, seperti mengunakan laser tembak pakai laser diteropong, begitu disetel merata semua pencahayaan," paparnya.
Stadion Batakan dilengkapi fasilitas 8 lift dan 12 eskalator. Saat ini baru terpasang 2 lift dan 1 ekslator di tribun Barat, sementara tribun Timur belum dipasang. Lift dan eskalator tersebut langsung diimpor dari Tiongkok.
Tribun penonton dibagi menjadi tiga klas, ekonomi, VIP, dan bisnis. Kelas VIP dibagi menjadi dua, indoor dan semi-outdoor, yang memiliki balkon yang masing‑masing memiliki fasilitas AC.
VIP juga ada dua jenis kaca, yakni bening dan gelap. Tribun bisnis dibagi menjadi empat tribun khusus disabilitas, dan 26 tribun umum kelas bisnis. Ada pula podium kehormatan di tribun timur khusus, untuk para pejabat pemerintah dan tamu‑tamu penting,
"Tribun bisnis disediakan untuk penyandang cacat. Ada pua podium kehormatan untuk presiden, gubernur dan lain sebagainya, sementara di VIP ada indoor dan semi outdoor dengan kaca hitam dan kaca bening, selebihnya tribun ekonomi," bebernya.
Stadion Batakan juga dilengkapi stand khusus bagi tenant yang bisa digunakan untuk toko, restoran, maupun UMKM. Demikian juga untuk lantai tiga yang lebih banyak lorong‑lorong, yang juga bisa dimanfaatkan untuk stand karena ruangannya cukup luas. Untuk stand tenant disekat per 16 meter, yang dapat dimanfaatkan untuk beberapa tenant.
"Desain dari perencana, yang jelas di bawah itu ruang tenant bisa dipakai untuk toko restoran, tapi enggak tahu yang jelas, entah itu nanti sama pihak pengelola mau dipakai untuk apa. Lantai tiga lebih banyak lorong‑lorong untuk stand, ada juga untuk kantor pengelola," jelas Anugrah.
Untuk akses masuk, dari pagar utama ada dua pintu utama, yakni di barat dan timur. Sementara untuk akses masuk bangunan ada delapan sektor. Masing‑masing sektor terdapat 20 pintu yang terdiri dari pintu masuk dan pintu keluar.
"Pintu masuk pagar utama cuma ada dua pintu, timur dan barat. Kalau untuk masuk stadion ada delapan sektor, satu sektor ada 20, ada pintu masuk ada pintu keluar," terangnya.
Di kawasan kompleks stadion juga akan dilengkapi lapangan tennis, arena futsal, taman rekreasi, area parkir yang luas, lintasan atletik, kolam resapan, hingga sportmall yang dilengkapi arena bola basket.
Sarana tersebut tentu akan menjadi angin segar bagi pembinaan olahraga di Balikpapan, khususnya buat tim Persiba Balikpapan. Lapangan ini juga hanya dikhususkan untuk sepak bola. Hal ini tampak dengan tidak adanya lintasan atletik di dalam lapangan.
Sedangkan rumput lapangan menggunakan rumput jenis Zoysia Matrella yang terkenal kehalusannya, serta merupakan salah satu jenis rumput yang dijadikan FIFA sebagai standarisasi rumput stadion sepak bola di dunia.
Stadion ini menelan anggaran Rp 1,2 triliun. Tak heran bila dengan segala fasilitas tersebut, Stadion Batakan disebut akan menjadi stadion sepak bola termewah di Indonesia, dan salah satu yang terbaik di kawasan Asia Tenggara.
Ditemui Tribun beberapa waktu lalu, Kepala Bidang Pengairan PU sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen Andi Muhammad Yusri menjelaskan, pembangunan Stadion Balikpapan tahap pertama mulai tahun 2010.
Yusri mengatakan, pembangunan tahap ketiga sempat mengalami keterlambatan karena masuk tahap yang paling rumit. Proses pemasangan atap stadion memiliki tingkat kesulitan dengan risiko yang sangat tinggi, karena memakai alat berat crane untuk mengangkut material dan bahan-bahan untuk memasang atap stadion.
Pembangunan stadion dibiayai dana APBD Provinsi Kaltim dan APBD Kota Balikpapan. Dana yang dianggarkan pembangunan stadion kurang lebih Rp 1,2 triliun.
Perincian pendanaan pembangunan tahap pertama untuk pengadaan lahan dan konstruksi fondasi Rp 74 miliar; tahap kedua yang terdiri atas pengerjaan seluruh bangunan struktur bawah stadion, dan pengerjaan satu trap tribun secara melingkar (keliling stadion) sebesar Rp 423 miliar.
Kemudian, tahap ketiga sejak tahun2014-sekarang untuk pembangunan seluruh bangku tribun lantai dua sampai koridor, akses jalan masuk utama atau keliling stadion, pengerjaan pembangunan ruangan lainnya, seperti, toilet, ruang ganti, ruang VVIP, dan ruangan lainnya, instalasi listrik dan air, pemasangan atap stadion, lapangan stadion, dan penyelesaian akhir, menghabiskan dana Rp 599 miliar. (*)