Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin akan Buka Pameran Lukisan Cak Kandar

Pameran bertemakan 'Olah Jiwo' kali ini akan dibuka oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol Drs Machfud Arifin SH.

Penulis: AchmadSubechi | Editor: AchmadSubechi
Warta Kota/Feryanto Hadi
Lukisan karya Cak Kandar 

WARTA KOTA, PALMERAH-Pelukis kawakan, Cak Kandar, Minggu (7/5/2017) malam mendatang akan menggelar pameran lukisan tunggal di Hotel Bumi, Jalan Jenderal Basuki Rachmad, Surabaya.

Pameran bertemakan 'Olah Jiwo' kali ini akan dibuka oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol Drs Machfud Arifin SH.

"Ada sekitar 18 karya yang akan saya pamerkan," ungkap Cak Kandar.

Ketika ditanya apa makna pameran kali ini, Cak Kandar justru balik bertanya. "Sebetulnya pelukis itu mengejar identitas atau kreativitas?" tanyanya.

Menurutnya, setiap pilihan memiliki konsekuensi yang harus dipikul oleh sang seniman.

"Berprofesi sebagai seniman saya ibaratkan seperti lomba lari marathon. Tidak seperti lari 100 atau 200 meter, lalu finish," ungkap pria yang lahir di Surabaya 17 Agustus tahun 1948.

Cak Kandar yang kini menetap di Jalan Sanusi, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengaku bahwa dalam marathon, kita harus mempersiapkan stamina, strategi, konsistensi dan kesabaran.

"Ibaratnya kita ini disaksikan para suporter di pinggir jalan. Suporter itu adalah keluarga, guru, sahabat, sampai kolektor yang selalu memberi semangat dengan cara masing-masing. Seperti apa yang dilakukan Pak Irjen Machfud Arifin kepada saya. Beliau adalah sahabat sekaligus kolektor yang selalu memberikan support kepada saya dalam berkarya," ujarnya.

Cak Kandar adalah pelukis dan teaterawan, mendirikan Teater 'Kerikil' di Kota Surabaya. Sejak 1969 dikenal mengembangkan lukisan dengan media bulu unggas, memamerkannya di dalam dan luar negeri, sehingga nama Cak Kandar identik dengan lukisan bulu.

Setelah 1990, ia mengurangi berkarya dengan bulu dan mendalami kembali cat minyak. Dia menampilkan karya dalam berbagai tema, periode, ekspresi, dan gaya.

Cak Kandar termasuk pelukis yang intens mengikuti perkembangan sosial dan politik. Dia merekam peristiwa transisi kekuasaan dan peralihan yang disebut sebagai gerakan reformasi dalam kanvasnya, melukis di lokasi banjir lumpur panas Sidoarjo, melukis bersama gorila di kebun binatang, melukis bersama penghuni rumah sakit jiwa, dan terobsesi pameran tunggal lukisan di kuburan.

Pertama kali pameran tahun 1971 bersama Indonesia Dine Art Association di Singapura. Lalu dilanjutkan dengan pameran tunggal pertama tahun 1974 di Hotel Kartika Chandra dalam rangka menyambut Konferensi Pasific Area Travel Association (PATA).

Selain itu, Cak Kandar kerap mengadakan pameran di sejumlah kota di Indonesia. Sejumlah negara pernah menjadi tempat memajang karyanya, diantaranya Malaysia, Singapira, Jepang, Belanda, Jerman, Rumania dan Amerika Serikat.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved