Berawal dari Dua Bocah yang Praktikkan Adegan Suami Istri, Polisi Bekuk Pelaku Paedofil di Jagakarsa
Sukron diduga mencabuli bocah dan mengajari korbannya berbuat mesum, di kamar indekosnya di kawasan Lenteng Agung.
WARTA KOTA, JAGAKARSA - Polres Metro Jakarta Selatan menangkap Sukron (31), karena diduga mencabuli anak-anak di wilayah Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2017).
Sukron diduga mencabuli bocah dan mengajari korbannya berbuat mesum, di kamar indekosnya di kawasan Lenteng Agung.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Budi Hermanto membenarkan penangkapan itu. Namun, dia belum mau mengungkap secara rinci tentang kasus itu.
"Kami baru mengamankan pelaku kasus paedofil di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Tapi, akan kami rilis kasusnya dalam waktu dekat ini," ujar Budi kepada wartawan, Senin (17/4/2017).
Indri (40), seorang warga yang tinggal dekat indekos Sukron menjelaskan, kasus itu terungkap pertama kali saat tetangganya yang bernama Nurul memergoki dua bocah laki-laki berinisial AMD (4) dan ASK (6), tengah mempraktikkan perbuatan cabul di pelataran rumahnya.
"Dua bocah laki-laki itu melakukan perbuatan seperti suami istri. Sama tetangga saya lalu difoto pakai handphonenya," ungkap Indri.
Foto itu, kata dia, lantas ditunjukkan ke orangtua bocah tersebut. Ibu korban yang tak percaya dengan kelakuan anaknya, lantas membawa AMD ke Puskesmas di kawasan Jagakarsa, untuk diperiksakan ke psikolog anak. Saat diperiksa dan dirayu, AMD lantas menceritakan perbuatan yang dialaminya itu.
"Saya juga ikut waktu itu ke Puskesmas, ikut merayu untuk cerita. Dia (AMD) cerita kalau dia diajari oleh Sukron di kos-kosannya. Dia bilang disuruh nonton film porno, lalu digituin (cabuli) juga," bilang Indri.
Indri menerangkan, selain AMD dan ASK, masih ada korban lainnya yang berinisial BTG (5), NYL (10), LA (5), dan ALY (5). Korban bukan hanya bocah laki-laki, tapi juga bocah perempuan yang kerap bermain di indekos Sukron.
Kasus itu lantas dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan untuk diusut lebih lanjut, dan ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Dia menambahkan, korban yang berinisial NYL sudah divisum dan diketahui ada luka pada bagian kemaluan korban akibat perbuatan cabul Sukron. Tak semua korban mau bercerita, karena mereka mengaku diancam bila menceritakan perbuatan bejatnya itu ke orang lain.
Sulasmi (35), ibu NYL, geram dengan tindakan Sukron yang mencabuli anak kandungnya, NYL dan AMD. Pasca-perbuatan bejat yang dilakukan Sukron, anak perempuannya, NYL, kini menjadi lebih pendiam dan suka mengurung diri di kamarnya.
"Anak saya bilang dikasih uang Rp 2.000, Rp 5.000 sama pelaku. Diancam tak boleh cerita dan sampai sekarang tak cerita sama saya, sama polisi saja mau," paparnya.
Sebelum terkuak, Sulasmi sempat memarahi Sukron karena NYL kerap disuruh mengeroki tubuhnya saat masuk angin. Dia pun kerap melarang anak-anaknya untuk tak bermain ke tempat Sukron.
Dia juga tak percaya anaknya menjadi korban nafsu bejat pelaku. Dia memang disibukkan sebagai ibu rumah tangga, sedang suaminya bekerjaa sebagai anggota PPSU.
"Maunya pelaku dijebloskan ke penjara seumur hidup. Obatin juga anak saya tuh biar sembuh, normal lagi," ucapnya kesal. (*)