Susuri Kali Ciliwung, Soni Minta Ada Sarana Transportasi Air
“Seharusnya Kali ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana transportasi air," kata Soni usai melakukan susur kali tersebut.
Penulis: Mohamad Yusuf | Editor: Murtopo
lihat foto
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Mohamad Yusuf
WARTA KOTA, BALAI KOTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono atau Soni, menyurusri Kali Ciliwung menggunakan perahu karet dari Jembatan Gedong di Jalan TB Simatupang hingga Pintu Air Manggarai sepanjang sekitar 22 kilometer, Kamis (30/3/2017).
Susur kali tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia. Soni pun berharap agar kali tersebt bisa dijadikan sarana transportasi air.
Acara tersebut dimulai sekira puku 08.00. Soni didampingi sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta, Kodam Jaya dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC).
“Kami lakukan susur kali ini juga untuk memastikan bahwa program normalisasi telah berjalan baik dengan BBWSCC,” kata Soni usai melakukan susur kali tersebut.
Salah satunya juga rencana untuk melakukan pembangunan turap sepanjang 700 meter di aliran Sungai Ciliwung pada April 2017 nanti.
Namun, selain itu ia juga berharap agar Kali Ciliwung kedepannya bisa dijadikan sebagai sarana transportasi ari. Karena melihat proses normalisasi yang sudah berjalan dengan baik.
“Seharusnya Kali ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana transportasi air. Kalau normalisasi dan penghijauan telah dilakukan dengan baik, tidak mustahil nantinya bisa dimanfaatkan sebagai sarana transportasi air,” katanya.
Karena itu, ia berharap agar masalah revitalisasi Kali Ciliwung seluruh pihak bisa saling bersinergi. Agar dampak manfaatnya bisa dirasakan oleh semua masyarakat.
Saat ini normalisasi Sungai Ciliwung di DKI Jakarta sendiri sudah mencapai 42 persen. Targetnya pada tahun ini mencapai 58 persen.
Sheet Pile
Sementara itu, Kepala BBWSCC, Teuku Iskandar, mengatakan bahwa pihaknya akan memperbaiki sheet pile di Sungai Ciliwung.
“Sheet pile yang akan perbaiki di wilayah Kalibata, Pancoran karena mengalami kemiringan akibat tanah longsor. Rencananya akan kami luruskan dengan menarik sheet pile menggunakan kabel baja dan selang," kata Iskandar.
Jumlah sheet pile yang mengalami kemiringan sendiri terdapat sebanyak 16.000 unit dengan panjangn 8 km.
"Delapan kilometer terdapat 16.000 sheet pile. Jadi harus kita lakukan pelurusan satu persatu dahulu untuk sheet pile yang miring. Tapi sampai saat ini tidak mengganggu proses normalisasi karena sheet pile memiliki kedalaman hingga 16 meter,” katanya.
