Koran Warta Kota
Tangis JKT48 Pecah di Rumah Inao Jiro yang Tergantung di Kamar Mandi
Mengenakan pakaian serba hitam, mereka satu per satu masuk ke rumah duka. Tak lama kemudian, hujan tangis pun pecah.
WARTAKOTA, PALMERAH-- Dua bus memasuki kompleks Perumahan River Park Blok GE 4 No 3 RT 02/RW 02 Kelurahan Jurangmangu, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (22/3) petang.
Bus berwarna oranye itu terparkir di dekat kediaman rumah manajer JKT48, Inao Jiro (57).
Bus itu membawa para member grup idola JKT48 yang hendak melayat. Manajer mereka, Inao Jiro, ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi dalam kamarnya, Selasa (21/3).
Karena berduka, JKT48 membatalkan seluruh acara pentasnya, Rabu kemarin.
Sore harinya, para personel JKT48 melayat ke rumah Jiro di Tangerang Selatan.
Ketika turun dari bus-bus yang membawa mereka, wajah dara-dara manis itu terlihat sendu. Kesedihan tampak jelas di raut mereka.
Mengenakan pakaian serba hitam, mereka satu per satu masuk ke rumah duka. Tak lama kemudian, hujan tangis pun pecah.
Air mata para personel JKT48 mengalir deras melihat jenazah Jiro untuk terakhir kalinya.
Kendati demikian, member grup idol ini sama sekali enggan memberikan keterangan.
Mereka kompak tak membuka suara kepada para awak media. Begitu juga halnya dengan pihak keluarga korban.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak keluarga Jiro soal peristiwa kematiannya tersebut. Begitu pula dengan manajemen JKT48.
"Minta doanya saja, doain yang terbaik," ujar Melody Nurramdhani yang merupakan member tim T dan J usai melayat dari rumah duka pada Selasa malam.
Batalkan pentas
Sepanjang hari Rabu kemarin, grup JKT48 membatalkan semua kegiatan pentas seluruh personelnya. Sedianya kemarin JKT48 dijadwalkan mengisi acara di Hari Ulang Tahun (HUT) Dahsyat ke-9.
Selain itu, salah satu personel JKT48, yakni Ratu Vienny Fitrilya, juga mengisi acara '77 Tahun Sapardi Djoko Damono: Peluncuran 7 Buku & Nyanyian Puisi' yang diadakan oleh Kompas Gramedia, di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu malam.
Public Relation (PR) Kompas Gramedia, Dion Wisnu, mengatakan bahwa JKT48 membatalkan semua kegiatannya, dikarenakan manajernya meninggal dunia.
"Tadi pagi, begitu dapat kabar bahwa general manajernya (Inao Jiro) meninggal, kemudian kami diinformasikan bahwa hari ini (kemarin —Red) seluruh kegiatan JKT48 ditiadakan, termasuk Vinnie yang di Bentara Budaya," kata Dion Wisnu saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu siang.
Dion menambahkan, harusnya Viny—sapaan Ratu Vienny Fitrilya--tampil dalam acara musikalisasi puisi dalam acara '77 Tahun Sapardi Djoko Damono' semalam.
"Tapi tidak jadi. Pihak manajemen JKT48 tidak mengirimkan penggantinya Viny. Maka kami meniadakan part-nya Viny," ucap Dion.
Dipanggil-panggil istri
Inao Jiro ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan. Pria warga negara Jepang itu tewas tergantung di dalam kamar mandi yang ada di kamarnya.
"Diduga korban meninggal dunia karena bunuh diri," ujar Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alexander saat dikonfirmasi Warta Kota pada Rabu (22/3).
Menurut Alexander, beberapa saksi sudah dimintai keterangan. Mulai dari pembantu rumah tangga hingga istri korban.
Suryati (28), pembantu rumah tangga, mengaku masih melihat Jiro masuk ke kamar tidurnya sekitar pukul 09.00, Selasa pagi lalu.
Lalu Suryati pergi menjemput anak korban pulang sekolah sekira pukul 15.00. Anak korban yakni Zhopie (11) sempat mengetuk pintu kamar dan memanggil ayahnya, namun tidak ada jawaban.
Sekitar pukul 17.00, istri korban yaitu Reny (35) pulang kerja. Rey berkali-kali memanggil suaminya dari luar kamar, namun tidak ada jawaban juga.
Reny kemudian menyuruh pembantunya untuk melihat dari jendela kamar belakang.
"Setelah dilihat, ternyata korban dalam keadaan tergantung di dalam kamar mandi yang ada di dalam kamar tidurnya dengan menggunakan seutas tali," tutur Alexander.
Istri korban mencoba mendobrak pintu kamar dibantu petugas sekuriti. Mereka kemudian memotong tali yang digunakan korban untuk gantung diri dan terikat ke plafon kamar mandi.
"Korban dibawa ke RS Primer Bintaro tapi nyawanya tidak tertolong," kata Alexander.
Polisi pun sudah menggelar olah tempat kejadian perkara. Petugas masih menyelidiki motif di balik kematian korban ini. "Keluarganya masih shock berat, kami cari informasi dari pihak eksternal guna mencari tahu motifnya itu," paparnya.
Tidak diautopsi
Menurut Kapolsek Pondok Aren, Kompol Indra Ranudikarta, ada luka di leher korban. "Ada bekas luka jeratan tali pada leher korban," katanya kepada Warta Kota, Rabu (22/3).
Dijelaskannya, polisi mengungkapkan bahwa diduga kematian korban disebabkan bunuh diri. Namun polisi juga masih mendalami motif di balik peristiwa tersebut. "Saat ditemukan, korban dalam keadaan tergantung menggunakan tali. Motifnya masih didalami," ucap Indra.
Namun sayangnya keluarga korban tidak mengizinkan jasad Jiro diautopsi. Keluarga mengaku ikhlas dengan kepergian korban. "Saksi -saksi sudah dimintai keterangan. Tidak ditemukan beberapa bukti seperti surat atau pun wasiat lainnya," kata Indra lagi. (dik/m6/Kompas.com)
Informasi lebih lengkap silakan baca Koran WARTA KOTA Edisi Kamis (23/3/2017)