Pilkada DKI Jakarta

Tim Pemenangan Tegaskan Tak Ada Yayasan Ahok Center

Eva Kusuma Sundari, Juru Bicara Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, meluruskan adanya kabar terkait keberadaan Ahok Center.

Penulis: | Editor: Yaspen Martinus
Tribunnews.com/Bian Harnansa
Eva Kusuma Sundari 

WARTA KOTA, PALMERAH - Eva Kusuma Sundari, Juru Bicara Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, meluruskan adanya kabar terkait keberadaan Ahok Center.

Anggota Komisi XI DPR itu mengaku telah mengonfirmasi ke Tim Ahok tentang keberadaan Ahok Center. Menurutnya, hal itu merupakan fitnah.

"Setelah saya konfirmasi ke Tim Ahok, ternyata soal di atas adalah fitnah. Ahok Center tidak pernah ada," kata Eva saat dikonfirmasi, Minggu (19/3/2017).

Menurutnya, Ahok membentuk tim kecil di Juanda, untuk menindaklanjuti pengaduan langsung warga. Seperti aduan pelajar yang kesulitan dengan uang sekolah atau merespons warga sakit.

"Tim kecil ini tidak ada nama, fungsi melekat di Ahok dan tidak mengurusi proyek, karena tugasnya mengurus warga yang sedang kesusahan (fungsi pelayanan sosial kepada warga)," jelas Eva.

"Warga bingung mau panggil tim di Juanda itu apa, disebutlah oleh mereka sebagai Ahok Center. Jadi, tidak ada organisasi atau yayasan yang terima dana dan CSR. Jadi aneh sampai menyebut dana triliunan, karena semata urusannya pelayanan warga dan pengurusannya hampir tidak melibatkan uang," tambahnya.

Sebelumnya, Direktur Centre for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, mendorong DPRD DKI Jakarta sesegera mungkin meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan audit terhadap anggaran Yayasan Ahok Center.

Sebab, besaran dana yang masuk ke yayasan yang diduga didirikan Ahok sejak menjadi wakil gubernur DKI Jakarta pada 2012 lalu, dinilai sangat tidak wajar. Mengingat, jumlahnya mencapai hingga triliunan rupiah.

"Kenapa (pengembang) itu ngasihnya ke Ahok Center, dan kenapa dana CSR (corporate social responsibility) masuk ke Ahok Center? Ini kan penting untuk dicari tahu terlebih dahulu. Untuk mengungkap kebenaran masalah itu, lebih baik DPRD mengundang BPKP melakukan audit investigasi," papar Uchok.

M Sanusi, terpidana kasus perda reklamasi, juga pernah menuding Ahok mendirikan Ahok Center sejak 2012. Menurutnya, yayasan tersebut kini sudah mengantongi dana hingga triliunan rupiah. (*)

Sumber: Tribunnews
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved