Sepi Pembeli, Pasar Ular Permai Akui Kalah Saingan dengan Pasar Ular Koja

Kebanyakan pedagang yang berdagang di Pasar Ular Permai ini lebih condong ke arah perabotan rumah dan sisanya, yaitu pedagang baju, celana, tas hingga

Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan
Suasana Pasar Ular Permai di ruas Jalan Kebon Bawang V, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (7/3) siang. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Panji Baskhara Ramadhan

WARTA KOTA, TANJUNG PRIOK -- Para pedagang di Komplek Pasar Ular Permai yang berjualan di ruas Jalan Kebon Bawang V, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara menjerit lantaran mengalami sepi pembeli, Senin (7/3) siang.

Ada beberapa dari mereka mengatakan kebanyakan pedagang gulung tikar, serta ada yang lebih memilih pindah lokasi berdagang.

Pantauan Warta Kota, Pasar Ular Permai yang berlokasi di Jalan Kebon Bawang V ini, terlihat ramai disatroni para tukang ojek pangkalan, di sekitar area lokasi pasar.

Suasana Pasar Ular Permai di ruas Jalan Kebon Bawang V, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (7/3) siang.
Suasana Pasar Ular Permai di ruas Jalan Kebon Bawang V, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (7/3) siang. (Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan)

Para pedagang baju, tas, hingga pedagang keramik terpantau sibuk menatakan barang dagangannya dan menanti kedatangan para pembeli.

Pasar Ular Permai di Kebon Bawang, terbilang berbeda dengan Pasar Ular di Jalan Inspeksi Kali Sunter, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.

Kebanyakan pedagang yang berdagang di Pasar Ular Permai ini lebih condong ke arah perabotan rumah dan sisanya, yaitu pedagang baju, celana, tas hingga sepatu.

Namun, keluhan mereka pun tertutur. Sepi jadi penyebab utama para pedagang lebih memilih pindah bahkan ada yang gulung tikar.

Menurut beberapa dari mereka yang berdagang, perihal sepinya pengunjung membuat omset menjadi menurun drastis.

"Pasar ini, sudah berdiri sejak 1960-an mas ya cuman makin lama makin sepi peminat. Kalau kata orang, Pasar Ular tuh keren, barangnya ya bagus-bagus, sering laku, tapi Pasar Ular yang mana dulu.

Pasar Ular di Koja, atau Pasar Ular Permai Tanjung Priok? Yang di Koja kali. Kalau Pasar Ular Permai mah sering sepi. Di momen tertentu (Laris) doang, seperti di libur panjang atau hari raya. Tapi menurut saya yang duluan lebih laris yang di Pasar Ular Koja," papar Aidil (33) pedagang keramik Pasar Ular Permai.

Suasana Pasar Ular Permai di ruas Jalan Kebon Bawang V, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (7/3) siang.
Suasana Pasar Ular Permai di ruas Jalan Kebon Bawang V, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (7/3) siang. (Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan)

Dikatakan Aidil, perlunya pemerintah kembali mempromosikan besar Pasar Ular Permai, di Tanjung Priok.

Tak hanya membantu promosi namun pemerintah diharapkan para pedagang Pasar Ular Permai untuk menata lokasi Pasar Ular Permai agar menarik perhatian sejumlah warga di luar Jakarta Utara, hingga wisatawan lokal dan asing.

"Kami ini dibilang kalah bersaing dengan para pedagang di Pasar Ular Koja. Kalau Pasar Ular di Koja itu kan ada lahan parkir pembelinya ya. Di sini harus markir di pinggir jalan. Maka dari itu, enggak sedikit pembeli saya markir motor atau mobil di pinggir jalan, kadang ya petugas Dinas Perhubungan (Dishub) itu datang, terus digembosin atau diderek langsung kendaraan pelanggan saya di Jalan Yos Sudaraso ini. Ya, kalau begini terus, mana pernah laku," ungkap Aidil.

Ia melanjutkan kembali, "Pedagang Pasar Ular Permai itu, ada yang berjualan di pinggir Jalan Yos Sudarso, serta ada yang bedagangnya itu kenarah dalam, yakni di Jalan Kebon Bawang.

Nah kalau pembelinya markirin mobil di Jalan Kebon Bawang V, atau motor lah, kan menjadi sempit. Ya bisa dimaklumi saja lah. Tetapi jadi masalah, ya hanya sepi saja. Omset mana sih pernah melejit di tahun kemarin dan tahun ini mas," paparnya kembali.

Sementara pedagang tas, Udin (30), mengaku hal yang sama yakni merasa dagangannya tak dilirik sedikit pun oleh pembeli.

Dikatakan oleh Udin kembali, adik pertamanya yang berjualan di Pasar Ular di Koja, atau dekat di Plumpang Semper jauh lebih laku dibandingkan dirinya.

"Hahaha. memang keluarga saya itu berjualan tas. Ada kakak saya di Blok M Jakarta Selatan dan adik saya di Pasar Ular Koja. Saya yang di Pasar Ular Permai Tanjung Priok. Saya cuman bingung dagangan tas adik saya justru lebih laris dibanding saya.

Padahal, jaraknya antara Pasar Ular Permai dan Pasar Ular Koja itu kan enggak terlalu jauh. Kadang sayanya jadi malu sendiri," paparnya.

Ia melanjutkan,"Adik saya itu dagangan tasnya baik itu hari raya, libur sekolah, hari biasa saja, pasti deh, antara 20-30 tas apa saja laku.

Nah, saya nih kadang ramai cuman di hari raya saja dan sedikit pembelinya. Makanya, pusing juga nih mas. Hahaha.. Yah, alhamdulillah deh adik saya yang dagangannya laku," katanya.

Udin pun membenarkan, banyak teman-teman yang juga berdagang tas, serta pedagang lain banyak lebih memilih pindah lokasi berdagang dan ada sebagian gulung tikar.

"Ya ada, memang ada. Kalau saya hitung ada lima pedagang deh yang gulung tikar. Namun, ada yang pindah tetapi enggak bangrut ya. Ini karena ada dua Pasar Ular di Jakarta Utara ya.

Kalau ditanya pasar ular mana yang mana tuh yang laris, ya Pasar Ular di Koja. Entah kenapa memang lebih laku di sana. Kalau di sini, saya bilang sedikit banget dan jarang pembeli yang datang ke sini (Pasar Ular Permai)" paparnya. (BAS)

Suasana Pasar Ular Permai di ruas Jalan Kebon Bawang V, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (7/3) siang.
Suasana Pasar Ular Permai di ruas Jalan Kebon Bawang V, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (7/3) siang. (Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan)
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved