Harga Cabai Meroket

Terbongkarnya Penimbunan Cabai Rawit Tidak Berdampak pada Penurunan Harga yang Meroket

Di Pasar Induk Kramat Jati, Jalan Raya Bogor 20, Kramat Jati, Jakarta Timur, harga rawit setan dijual antara Rp 125.000 hingga Rp 130.000 per kg.

Editor: Gede Moenanto
Warta Kota/Ichwan Chasani
Harga cabai rawit merah di beberapa pasar di Jakarta Timur hingga Senin (6/3/2017) masih tinggi. 

WARTA KOTA, KRAMATJATI -- Harga cabai rawit merah di beberapa pasar di Jakarta Timur hingga Senin (6/3/2017) masih tinggi.

Meskipun sebelumnya, aparat kepolisian telah menetapkan tersangka kartel cabe rawit merah, namun harga cabe rawit merah masih di atas Rp 120.000 per kilogram.

Di Pasar Induk Kramat Jati, Jalan Raya Bogor 20, Kramat Jati, Jakarta Timur, harga rawit setan dijual antara Rp 125.000 hingga Rp 130.000 per kilogram (kg).

Sementara di Pasar Enjo, Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur ditawarkan Rp 140.000 hingga Rp 150.000 per kilogram.

Harga cabai rawit merah di beberapa pasar di Jakarta Timur hingga Senin (6/3/2017) masih tinggi.
Harga cabai rawit merah di beberapa pasar di Jakarta Timur hingga Senin (6/3/2017) masih tinggi. (Warta Kota/Ichwan Chasani)

Jiman, salah satu pedagang di Los H Nomor 133 Pasar Induk Kramat Jati mengatakan bahwa pengungkapan kartel cabe rawit merah itu tidak serta merta membuat harga komoditas tersebut di Pasar Induk Kramat Jati langsung turun.

Senin (6/3/2017) itu, dia menjual rawit merah Rp 125.000 per kilogram.

Selama pasokannya sedikit, kata dia, harga cabe rawit merah itu masih akan tetap tinggi.

Menurut Jiman, banyak petani lokal di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang saat ini tidak bisa panen karena masih sering turun hujan.

Jiman sendiri mendatangkan cabe rawit merah dari Rembang, Jawa Timur.

"Kalau masih hujan terus, tanaman cabenya gampang mati. Kalau panennya bareng-bareng ya harganya jadi murah. Ini sudah tiga bulan harganya masih tinggi," tutur Jiman.

Menurut Jiman, di Pasar Induk Kramat Jati ada belasan pedagang besar yang mampu mendatangkan cabe rawit merah itu dalam jumlah banyak (bandar).

Namun, jika harga beli di tingkat pengepul di daerah sudah tinggi, mereka tetap saja tidak bisa mendatangkan dalam jumlah banyak.

Sebab, harga beli yang sudah cukup tinggi di tingkat pengepul akan mempengaruhi daya beli pedagang di Pasar Induk.

Selain itu, pedagang di Pasar Induk terbesar di Jakarta itu juga tidak bisa membeli banyak untuk kemudian disimpan.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved